Prajnaparamita, Sosok Perempuan Cantik Jawa Titisan Raja Singasari
Senin, 14 November 2022 - 06:02 WIB
SOSOK Prajnaparamita digambarkan sebagai perempuan cantik dari Kerajaan Singasari. Kecantikannya masih bisa dilihat hingga sekarang dalam peninggalan sejarah berupa arca Prajnaparamita.
Foto/Ist
Arca yang menampilkan sosok perempuan cantik itu konon diduga merupakan representasi dari kecantikan dari Gayatri alias Rajapatni, salah seorang putri Raja Kertanagara. Dalam perjalanan sejarah, Prajnaparamita dinikahi oleh pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya.
Arca itu menggambarkan seorang putri, bermahkota, duduk bersila, jari tangannya membentuk mudra. Pancaran wajahnya tenang dan bijak, dapat mempengaruhi jiwa orang yang memandangnya.
Putri cantik Prajnaparamita diulas oleh Prof Slamet Muljana pada bukunya "Tafsir Sejarah Negarakretagama". Disebutkan bahwa putri asal Singasari ini kecantikannya diabadikan dalam sebuah arca.
Sedangkan pada Kakawin Negarakretagama pupuh 2/1 menyebut putri Gayatri alias Rajapatni di akhir hidupnya memilih menjadi wikun atau bhiksuni dan mangkat pada tahun 1350.
Nagarakretagama pupuh 63-69, menguraikan bagaimana upacara pesta sradda digelar pada tahun 1362 sebagai peringatan dua belas tahun sesudah Rajapatni mangkat. Saat itu digelar oleh Hayam Wuruk saat memimpin Kerajaan Majapahit.
Foto/Ist
Arca yang menampilkan sosok perempuan cantik itu konon diduga merupakan representasi dari kecantikan dari Gayatri alias Rajapatni, salah seorang putri Raja Kertanagara. Dalam perjalanan sejarah, Prajnaparamita dinikahi oleh pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya.
Arca itu menggambarkan seorang putri, bermahkota, duduk bersila, jari tangannya membentuk mudra. Pancaran wajahnya tenang dan bijak, dapat mempengaruhi jiwa orang yang memandangnya.
Putri cantik Prajnaparamita diulas oleh Prof Slamet Muljana pada bukunya "Tafsir Sejarah Negarakretagama". Disebutkan bahwa putri asal Singasari ini kecantikannya diabadikan dalam sebuah arca.
Sedangkan pada Kakawin Negarakretagama pupuh 2/1 menyebut putri Gayatri alias Rajapatni di akhir hidupnya memilih menjadi wikun atau bhiksuni dan mangkat pada tahun 1350.
Nagarakretagama pupuh 63-69, menguraikan bagaimana upacara pesta sradda digelar pada tahun 1362 sebagai peringatan dua belas tahun sesudah Rajapatni mangkat. Saat itu digelar oleh Hayam Wuruk saat memimpin Kerajaan Majapahit.
tulis komentar anda