Ibu Korban Tragedi Kanjuruhan Ikut Demo: Sakit Hati Ini, Kenapa Anak Saya di Tribun Ditembaki!
Kamis, 10 November 2022 - 18:31 WIB
MALANG - Para keluarga korban tragedi Kanjuruhan, turut hadir dalam aksi demonstrasi memperingati 40 hari tragedi Kanjuruhan di Balai Kota Malang. Mereka tidak puas dengan proses hukum yang berjalan, karena merasa belum ada keadilan.
Hingga 40 hari usai tragedi yang menewaskan ratusan orang suporter tersebut, penyidik polisi baru menetapkan enam tersangka. Rasa kecewa atas proses hukum yang berjalan sangat lamban itu, juga diungkapkan Kholifatur Nur, ibu dari korban tragedi Kanjuruhan, Jovan Farellino.
Menurutnya, seharusnya tidak hanya enam orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam tragedi Kanjuruhan tersebut, tapi juga seluruh aparat keamanan yang terbukti menembakkan gas air mata ke arah tribun.
"Masih lambat banget, kita sebagai orang tua merasa gimana itu anak satu-satunya sakit, keadilannya cuma seperti ini saja," kata Kholifatur Nur di sela-sela aksi demonstrasi peringatan 40 hari tragedi Kanjuruhan di Balai Kota Malang, pada Kamis siang (10/11/2022).
Sampai saat ini, dia masih merasa sakit hati dan tidak menerima tindakan aparat keamanan yang menembakkan gas air mata ke tribun. Apalagi saat kejadian sang anak yang berusia 15 tahun tidak ikut turun ke lapangan dan masih bertahan di tribun delapan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
"Saya yang sakit hati, kenapa anak saya di tribun nggak salah apa-apa ditembaki. Seharusnya yang di lapangan, kenapa tembakannya tidak di situ saja," tegasnya dengan mata berkaca-kaca.
Hingga 40 hari usai tragedi yang menewaskan ratusan orang suporter tersebut, penyidik polisi baru menetapkan enam tersangka. Rasa kecewa atas proses hukum yang berjalan sangat lamban itu, juga diungkapkan Kholifatur Nur, ibu dari korban tragedi Kanjuruhan, Jovan Farellino.
Menurutnya, seharusnya tidak hanya enam orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam tragedi Kanjuruhan tersebut, tapi juga seluruh aparat keamanan yang terbukti menembakkan gas air mata ke arah tribun.
"Masih lambat banget, kita sebagai orang tua merasa gimana itu anak satu-satunya sakit, keadilannya cuma seperti ini saja," kata Kholifatur Nur di sela-sela aksi demonstrasi peringatan 40 hari tragedi Kanjuruhan di Balai Kota Malang, pada Kamis siang (10/11/2022).
Sampai saat ini, dia masih merasa sakit hati dan tidak menerima tindakan aparat keamanan yang menembakkan gas air mata ke tribun. Apalagi saat kejadian sang anak yang berusia 15 tahun tidak ikut turun ke lapangan dan masih bertahan di tribun delapan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
"Saya yang sakit hati, kenapa anak saya di tribun nggak salah apa-apa ditembaki. Seharusnya yang di lapangan, kenapa tembakannya tidak di situ saja," tegasnya dengan mata berkaca-kaca.
tulis komentar anda