Unjuk Rasa di Depan Gedung DPR, Ribuan Tenaga Honorer R2 dan R3 Sempat Tutup Jalan Gatsu Arah Slipi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ribuan tenaga honorer R2 dan R3 yang telah terdaftar di database Badan Kepegawaian Negara (BKN) dari seluruh Indonesia menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025) pagi. Mereka menuntut agar ada kepastian pengangkatan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) penuh waktu.
Dari pantauan, para ribuan tenaga honorer itu kompak mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Mereka membawa spanduk dan poster untuk menuntut agar diangkat menjadi P3K penuh waktu.
"Kami menuntut diangkat menjadi P3K Penuh Waktu harga mati," ujar tenaga honorer perwakilan Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi Faizal saat ditemui di depan Gedung DPR RI.
Aksi tersebut sempat memanas, lantaran ribuan tenaga honorer itu sempat menutup jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Slipi, Jakarta Barat. Aksi tersebut bermula kala orator menyuarakan tuntutan mereka dari atas mobil komando untuk diangkat menjadi P3K penuh waktu. Kemudian, orator pun menyerukan agar para tenaga honorer yang terdiri dari sejumlah daerah itu pun memblokir jalan di depan Gedung DPR RI.
Lantas, para pengunjuk rasa yang semula duduk dan berdiri di depan Gedung DPR RI, membaur ke tengah jalan. Aparat kepolisian yang semula membuat pagar agar tak ada pengunjuk rasa mengganggu arus lalu lintas pun kewalahan.
"Tutup, tutup, tutup," seru para pengunjuk rasa.
Para pengendara yang hendak melintas pun terpaksa terhenti lantaran para pengunjuk rasa langsung memenuhi jalan. Namun, aksi blokir jalan itu tak berlangsung lama setelah salah satu pengunjuk rasa menenangkan rekan-rekannya. Ia meminta agar tenaga honorer bisa melangsungkan unjuk rasa dengan tertib.
"Rekan-rekan sekalian, komunikasi tetap berjalan (dengan DPR), yang pasti sudah diterima dulu. Tetapi kalau teman-teman bertindak di luar yang kita sepakati, kita tak mengganggu lalu lintas," seru orator itu.
"Saya tak bisa tenang berkomunikasi dengan baik kalau saudara saya melakukan hal-hal yang mengancam dirinya sendiri," tandasnya.
Sementara itu, arus lalu lintas di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto arah Slipi telah bisa dilalui pengendara. Terpantau, arus lalu lintas padat merayap ketika hendak melewati depan Gedung DPR RI.
Dari pantauan, para ribuan tenaga honorer itu kompak mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Mereka membawa spanduk dan poster untuk menuntut agar diangkat menjadi P3K penuh waktu.
"Kami menuntut diangkat menjadi P3K Penuh Waktu harga mati," ujar tenaga honorer perwakilan Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi Faizal saat ditemui di depan Gedung DPR RI.
Aksi tersebut sempat memanas, lantaran ribuan tenaga honorer itu sempat menutup jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Slipi, Jakarta Barat. Aksi tersebut bermula kala orator menyuarakan tuntutan mereka dari atas mobil komando untuk diangkat menjadi P3K penuh waktu. Kemudian, orator pun menyerukan agar para tenaga honorer yang terdiri dari sejumlah daerah itu pun memblokir jalan di depan Gedung DPR RI.
Lantas, para pengunjuk rasa yang semula duduk dan berdiri di depan Gedung DPR RI, membaur ke tengah jalan. Aparat kepolisian yang semula membuat pagar agar tak ada pengunjuk rasa mengganggu arus lalu lintas pun kewalahan.
"Tutup, tutup, tutup," seru para pengunjuk rasa.
Para pengendara yang hendak melintas pun terpaksa terhenti lantaran para pengunjuk rasa langsung memenuhi jalan. Namun, aksi blokir jalan itu tak berlangsung lama setelah salah satu pengunjuk rasa menenangkan rekan-rekannya. Ia meminta agar tenaga honorer bisa melangsungkan unjuk rasa dengan tertib.
"Rekan-rekan sekalian, komunikasi tetap berjalan (dengan DPR), yang pasti sudah diterima dulu. Tetapi kalau teman-teman bertindak di luar yang kita sepakati, kita tak mengganggu lalu lintas," seru orator itu.
"Saya tak bisa tenang berkomunikasi dengan baik kalau saudara saya melakukan hal-hal yang mengancam dirinya sendiri," tandasnya.
Sementara itu, arus lalu lintas di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto arah Slipi telah bisa dilalui pengendara. Terpantau, arus lalu lintas padat merayap ketika hendak melewati depan Gedung DPR RI.
(abd)