1 Meninggal Positif COVID-19, 1 Kampung di Blitar Diisolasi
Selasa, 07 Juli 2020 - 12:16 WIB
BLITAR - Satu kampung di Kota Blitar, dikarantina setelah salah seorang warganya meninggal dunia akibat positif COVID-19, dan anak perempuannya yang berprofesi sebagai tenaga medis juga dinyatakan positif COVID-19.
(Baca juga: Sadis, Perampok 600 Bebek Ikat Korban Bapak dan Anak )
Total ada sebanyak 27 warga dari delapan kepala keluarga di Kelurahan Rembang, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, harus menjalani karantina mandiri untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
Karantina mandiri ini diberlakukan, setelah hasil penelusuran dinyatakan 27 orang tersebut pernah kontak dengan korban meninggal yang berusia 68 tahun pada 30 Juni 2020 lalu.
(Baca juga: Kasus COVID-19 di Jatim Tak Kunjung Turun, Ini Usulan Kapolda )
Sementara anak kandung korban yang juga dinyatakan positif COVID-19, saat ini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Blitar.
Hari, salah satu warga setempat yang turut bertugas menjaga karantina mandiri, mengaku, warga seluruhnya mendukung proses karantina mandiri. "Kami mendukung secara moril dan materiil, agar yang sakit tidak resah," tuturnya.
Dia menambahkan, warga yang menjalani karantina dibantu sepenuhnya agar tidak merasa terkucil. Untuk kebutuhan makan dibantu Dinas Sosial Kota Blitar. Sementara untuk kebutuhan lainnya, dipenuhi oleh warga lainnya.
(Baca juga: Edan! Warga Sleman Nekat Edarkan Miras di Rumahnya )
Wali Kota Blitar, Santoso yang turut meninjau dan memberikan bantuan ke warga yang menjalani karantina menyebutkan, warga dikarantina di rumahnya masing-masing. "Makanya rumah mereka tertutup semuanya. Semoga mereka segera sembuh, dan bisa kembali bersama-sama warga lainnya," tuturnya.
Hingga saat ini jumlah warga Kota Blitar, yang dinyatakan positif COVID-19, ada sebanyak 11 orang. Satu di antaranya meninggal dunia, lalu enam orang dinyatakan sembuh, dan empat orang masih dalam perawatan.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
(Baca juga: Sadis, Perampok 600 Bebek Ikat Korban Bapak dan Anak )
Total ada sebanyak 27 warga dari delapan kepala keluarga di Kelurahan Rembang, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, harus menjalani karantina mandiri untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
Karantina mandiri ini diberlakukan, setelah hasil penelusuran dinyatakan 27 orang tersebut pernah kontak dengan korban meninggal yang berusia 68 tahun pada 30 Juni 2020 lalu.
(Baca juga: Kasus COVID-19 di Jatim Tak Kunjung Turun, Ini Usulan Kapolda )
Sementara anak kandung korban yang juga dinyatakan positif COVID-19, saat ini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Blitar.
Hari, salah satu warga setempat yang turut bertugas menjaga karantina mandiri, mengaku, warga seluruhnya mendukung proses karantina mandiri. "Kami mendukung secara moril dan materiil, agar yang sakit tidak resah," tuturnya.
Dia menambahkan, warga yang menjalani karantina dibantu sepenuhnya agar tidak merasa terkucil. Untuk kebutuhan makan dibantu Dinas Sosial Kota Blitar. Sementara untuk kebutuhan lainnya, dipenuhi oleh warga lainnya.
(Baca juga: Edan! Warga Sleman Nekat Edarkan Miras di Rumahnya )
Wali Kota Blitar, Santoso yang turut meninjau dan memberikan bantuan ke warga yang menjalani karantina menyebutkan, warga dikarantina di rumahnya masing-masing. "Makanya rumah mereka tertutup semuanya. Semoga mereka segera sembuh, dan bisa kembali bersama-sama warga lainnya," tuturnya.
Hingga saat ini jumlah warga Kota Blitar, yang dinyatakan positif COVID-19, ada sebanyak 11 orang. Satu di antaranya meninggal dunia, lalu enam orang dinyatakan sembuh, dan empat orang masih dalam perawatan.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
(eyt)
tulis komentar anda