Meriah, Kolaborasi Apik Napak Jagat Pasundan Milangkala Pangandaran
Senin, 31 Oktober 2022 - 11:30 WIB
Sementara itu, Perwakilan Coklat Kita Yadi Mulyadi mengatakan, Coklat Kita Napak Jagat Pasundan digelar spesial dalam rangka memperingati Milangkala Satu Dasawarsa Kabupaten Pangandaran. Menghadirkan kolaborasi sebagai bentuk kepedulian Coklat Kita Napak Jagat Pasundan kepada pelaku seni di Pangandaran.
"Sanggar dan paguron pada pagelaran Napak Jagat Pasundan di Pangandaran berasal dari beberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Pangandaran yang sudah menjadi keluarga besar Napak Jagat Pasundan karena sudah pernah terlibat di beberapa proses rangkaian tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Pada tahun 2022 ini pagelaran Napak Jagat Pasundan jadi spesial dikarenakan khusus dalam rangka memperingati Milangkala Satu Dasawarsa Kabupaten Pangandaran. Ini merupakan tahun ke 10 dari perjalanan Napak Jagat Pasundan yang telah dimulai sejak tahun 2013.
"Program Napak Jagat Pasundan merupakan salah satu bentuk Bakti Ku Bukti, Coklat Kita terhadap kepedulian akan budaya khususnya untuk budaya Sunda," ujar Yadi.
Pada gelaran kali ini Napak Jagat Pasundan tetap memberikan edukasi bersama duta Napak Jagat Pasundan dalam menggarap karya yang akan ditampilkan di pagelaran Napak Jagat Pasundan. Sebelum menuju pagelaran sanggar dan paguron yang terlibat tetap melakukan latihan bersama untuk mengemas pertunjukan budaya yang lebih apik dan menarik.
Selama latihan dan kolaborasi bersama sanggar dan paguron yang terlibat di dampingi oleh Kang Iman Jimbot, Kang Bob Rian dan Kang Acol yang merupakan Duta Napak Jagat Pasundan.
Harapan besar dari Coklat Kita dalam gelaran Napak Jagat Pasundan ini, Kabupaten Pangandaran yang kaya akan seni budaya, memiliki banyak sanggar dan paguron.
Hadirnya komunitas penggiat budaya melalui gelaran Napak Jagat Pasundan, lanjur dia, diharapkan dapat menjadi momentum untuk sanggar dan paguron, komunitas penggiat budaya serta Masyarakat Pangandaran. Juga untuk bersatu dan melestarikan warisan seni budayanya.
Harapan kedepannya seni Budaya tatar Pasundan bisa selalu bertahan dan tetap kokoh seiring perkembangan zaman. "Kalau bukan kita yang notabene adalah warga masyarakat daerah, siapa lagi yang akan melestarikan dan mengembangkan aset budaya milik Kita," pungkas Yadi.
tulis komentar anda