Merajut Asa, Meraih Mimpi di Rumah Anak Prestasi: Pemkot Surabaya Fasilitasi Pengembangan Bakat dan Kreativitas Anak Disabilitas
Kamis, 27 Oktober 2022 - 15:11 WIB
"Yang paling diminati sekarang ada lukis dan membuat shibori. Karena kalau dia harus kursus atau les sendiri kan mahal. Termasuk dengan physiotherapy dan dongeng (BISINDO)," ujar Anna.
Dinsos Surabaya juga mencatat daftar anak yang telah mengikuti pelatihan atau konsultasi dan pelayanan di Rumah Anak Prestasi selama bulan September 2022. Untuk jenis pelatihan Lukis (Lukis, Batik dan Sablon), telah diikuti sebanyak 115 anak. Sedangkan untuk pelatihan Keterampilan (Menjahit dan Handycraft), diikuti sebanyak 101 anak.
Selanjutnya untuk Musik dan Modeling selama bulan September 2022, telah diikuti 43 anak. Kemudian untuk belajar Mengaji di Musala sebanyak 45 anak. Lalu, Dongeng Bahasa Isyarat dan BISINDO sebanyak 59 anak. Sementara untuk Konsultasi dan Pelayanan (Dokter Spesialis Anak, Fisioterapi dan Akupuntur) sebanyak 19 anak.
Anna menyatakan, bahwa Rumah Anak Prestasi telah menjadi ruang kreativitas kemandirian bagi anak-anak istimewa. Bahkan, beberapa pendamping di Rumah Anak Prestasi juga berasal dari anak disabilitas. Keberadaan Rumah Anak Prestasi ini sebagaimana harapan dari Wali Kota Eri yang menginginkan agar mereka memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak lainnya.
“Jadi jangan sampai mereka ini disepelekan, tapi bagaimana mereka punya kesempatan yang sama dengan orang-orang biasa,” pungkasnya. Adv
Dinsos Surabaya juga mencatat daftar anak yang telah mengikuti pelatihan atau konsultasi dan pelayanan di Rumah Anak Prestasi selama bulan September 2022. Untuk jenis pelatihan Lukis (Lukis, Batik dan Sablon), telah diikuti sebanyak 115 anak. Sedangkan untuk pelatihan Keterampilan (Menjahit dan Handycraft), diikuti sebanyak 101 anak.
Selanjutnya untuk Musik dan Modeling selama bulan September 2022, telah diikuti 43 anak. Kemudian untuk belajar Mengaji di Musala sebanyak 45 anak. Lalu, Dongeng Bahasa Isyarat dan BISINDO sebanyak 59 anak. Sementara untuk Konsultasi dan Pelayanan (Dokter Spesialis Anak, Fisioterapi dan Akupuntur) sebanyak 19 anak.
Anna menyatakan, bahwa Rumah Anak Prestasi telah menjadi ruang kreativitas kemandirian bagi anak-anak istimewa. Bahkan, beberapa pendamping di Rumah Anak Prestasi juga berasal dari anak disabilitas. Keberadaan Rumah Anak Prestasi ini sebagaimana harapan dari Wali Kota Eri yang menginginkan agar mereka memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak lainnya.
“Jadi jangan sampai mereka ini disepelekan, tapi bagaimana mereka punya kesempatan yang sama dengan orang-orang biasa,” pungkasnya. Adv
(ars)
tulis komentar anda