Serangan Cyber Korut Bisa Terjadi Saat Pilpres Amerika

Senin, 06 Juli 2020 - 10:35 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto : SINDOnews/Doc
WASHINGTON - Ketegangan yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan Korea Utara (Korut) diprediksi bakal mempengaruhi pemilihan presiden (pilpres) AS yang dijadwalkan pada 3 November mendatang. Sejumlah pakar menyebut, Korut dapat melancarkan serangan cyber pada perhelatan tersebut.

Sung-Yoon Lee, profesor Kim Koo-Korea Foundation dalam Studi Korea di Fletcher School of Law and Diplomacy di Universitas Tufts yang berbasis di Massachusetts, mengatakan bahwa Pyongyang akan dapat menguji seberapa jauh itu dapat merusak sistem pilpres AS.

"Saya sepenuhnya berharap Korut untuk menguji kemampuannya sendiri untuk melihat apa yang dapat dihindarinya dengan meretas sistem pemilihan AS. Kemampuan cyber Korut adalah salah satu yang terbaik di dunia," kata Yoon. Baca : Korut Ancam Akhiri Amerika Serikat dengan Senjata Nuklir



"Akan mengejutkan jika Korut tidak menguji kemampuannya selama pilpres," sambungnya, seperti dilansir Sputnik. Yoon juga menunjuk pada meningkatnya tekanan psikologis dan politik Korut terhadap Washington, yang merupakan "musuh" utama Pyongyang.

"Ancaman terselubung tipis dari Kementerian Luar Negeri Korut tentang campur tangan dalam pilpres AS mendatang adalah semua bagian dari buku pedoman strategis yang semakin meningkat, yang akan diselingi oleh provokasi yang lebih serius, seperti ICBM atau bahkan uji coba nuklir," ungkapnya.

Dia mengatakan bahwa Korut akan mencoba untuk menjadi perhatian utama terhadap integritas sistem pilpres AS, sesuatu yang digambarkan Yoon sebagai pertimbangan rasional untuk Pyongyang.

"Dan tidak mungkin Korea Utara dapat membayar hukuman nyata apapun setelah campur tangan dalam pemilihan AS. Setiap tanggapan terhadap serangan cyber Korut di masa depan harus tegas," ungkapnya. Baca Juga : Pyongyang Minta Washington Diam dan Tak Urusi Soal Korut-Korsel

Pandangan itu digaungkan oleh mantan anggota Partai Republik, Zach Wamp, yang saat ini menjabat sebagai ketua bersama kelompok bipartisan Issue One Reformers Caucus. Dia memperingatkan bahwa meskipun sikap Korut sebagian besar hanya menggertak, Washington harus bersiap menghadapi kemungkinan serangan dunia maya oleh Pyongyang pada pilpres AS secara serius.

Pada saat yang sama, ia menyarankan bahwa Korut tidak akan dapat mempengaruhi hasil pilpres AS dan Korut dapat memecah belah AS, dan memberikan informasi yang salah, dan menyebabkan kita kehilangan kepercayaan dalam proses .

"Kami membutuhkan sumber daya, kami semua harus fokus pada pemilihan yang aman dan terbuka. Bagi saya, itulah yang memisahkan AS dari seluruh dunia, adalah kenyataan bahwa kami bebas memilih para pemimpin kami dan kemudian kami secara damai mentransfer kekuasaan, bahkan di tengah krisis. Kami melakukannya dalam Perang Sipil dan Depresi Hebat dan kami harus melakukannya lagi tahun ini," ujarnya.
(sri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content