Ridwan Kamil Akui Belum Temukan Solusi Tepat Atasi COVID-19
Senin, 27 April 2020 - 17:41 WIB
Keempat, pihaknya menggerakkan seluruh industri untuk mengubah fokusnya demi melawan pandemi COVID-19. Baru-baru ini, kata Kang Emil, PT Biofarma bisa memproduksi reagen PCR.
Pihaknya juga menggerakkan PT Dirgantara Indonesia untuk membuat ventilator bagi pasien yang masih bisa bernapas sendiri. Bahkan, PT Pindad yang biasanya memproduksi peralatan militer juga kini memproduksi ventilator untuk pasien yang tidak bisa bernapas sendiri.
"Kami juga satu-satunya provinsi yang memiliki fasilitas waste management untuk COVID-19. Jadi, seluruh Jawa, Banten, dan Jakarta menggunakan fasilitas kami," sebut Kang Emil merujuk PT Jasa Medivest, anak perusahaan BUMD Jabar Jasa Sarana yang fokus dalam pengelolaan limbah medis.
Terakhir, Kang Emil mengatakan bahwa pihaknya menerapkan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam penanggulangan pandemi ini, salah satunya yakni hampir 50 persen alat rapid diagnostic test (RDT) untuk tes masif yang dimiliki Jabar merupakan donasi dari Yayasan Buddha Tzu Chi.
"Dengan berkolaborasi, kami juga menggerakkan Karang Taruna untuk membantu warga yang terinfeksi. Ibu-ibu PKK juga fokus membuat dapur umum karena kami ingin memastikan tidak ada yang kelaparan. Jadi kolaborasi juga menjadi kunci dalam penanganan (COVID-19)," ujarnya.
Pihaknya juga menggerakkan PT Dirgantara Indonesia untuk membuat ventilator bagi pasien yang masih bisa bernapas sendiri. Bahkan, PT Pindad yang biasanya memproduksi peralatan militer juga kini memproduksi ventilator untuk pasien yang tidak bisa bernapas sendiri.
"Kami juga satu-satunya provinsi yang memiliki fasilitas waste management untuk COVID-19. Jadi, seluruh Jawa, Banten, dan Jakarta menggunakan fasilitas kami," sebut Kang Emil merujuk PT Jasa Medivest, anak perusahaan BUMD Jabar Jasa Sarana yang fokus dalam pengelolaan limbah medis.
Terakhir, Kang Emil mengatakan bahwa pihaknya menerapkan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam penanggulangan pandemi ini, salah satunya yakni hampir 50 persen alat rapid diagnostic test (RDT) untuk tes masif yang dimiliki Jabar merupakan donasi dari Yayasan Buddha Tzu Chi.
"Dengan berkolaborasi, kami juga menggerakkan Karang Taruna untuk membantu warga yang terinfeksi. Ibu-ibu PKK juga fokus membuat dapur umum karena kami ingin memastikan tidak ada yang kelaparan. Jadi kolaborasi juga menjadi kunci dalam penanganan (COVID-19)," ujarnya.
(wib)
Lihat Juga :
tulis komentar anda