Kisah Sultan Trenggono Membendung Pengaruh Portugis Taklukan Sunda Kelapa

Kamis, 06 Oktober 2022 - 05:05 WIB
Pada masa Sultan Trenggeno, sejumlah wilayah Kerajaan Demak diberikan hak seabagi daerah otonomi atau merdek. Antara lain Banten, Jayakarta, Cirebon, Prawata, Pajang, Kedu, Madura, dan Kalinyamat Jepara.

Keberhasilan Sultan Trenggono dalam merebut Sunda Kelapa, tidak lepas dari keahlian Fatahillah dalam ilmu militer.



Fatahillah merupakan seorang alim, berasal dari Pasai. Sepulang dari Makkah, Fatahillah tidak bisa kembali ke Pasai, karena saat itu Pasai dan Malaka telah jatuh ke tangan Portugis. Dari situlah, dia bergabung ke Demak.

Saat pertama bertemu dengan Fatahillah dan mendengar silsilahnya, Sultan Trenggono langsung jatuh hati padanya. Fatahillah merupakan ulama muda keturunan bangsawan, keturunan Ali dan Fathimah, cucu Rasulullah.

Dia dibesarkan di Pasai Aceh Darus Salam. Dia lalu dikawinkan dengan saudara perempuan Sultan Trenggono. Dari pernikahannya itu, Fatahillah memiliki seorang anak bernama Hasanuddin, kelak menjadi Sultan Banten pertama.



Sementara putranya yang lain, yakni Pangeran Pasarean, dikawinkan dengan dengan putri Sultan Trenggono yang bungsu. Pangeran Pasarean inilah yang kelak menjadi Sultan Cirebon yang pertama.

Sultan Trenggono gugur saat menyerang Pasuruan, pada 1546 M, dalam misi memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Demak di Jawa Timur. Sebelumnya, dia telah berhasil menaklukan Madiun, Gresik, Tuban, dan Malang.

Semua penaklukan wilayah-wilayah itu, dipimpin sendiri olah Sultan Trenggono. Selain misi memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Demak, penaklukan itu juga memiliki misi penyebaran agama Islam.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content