Pengaktifan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Tunggu Izin Pemprov Jateng
Sabtu, 04 Juli 2020 - 13:27 WIB
SALATIGA - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga siap-siap untuk mengaktifkan kembali sejumlah pelayanan kesehatan masyarakat yang vakum selama beberapa waktu akibat pandemi COVID-19.
Namun, pengaktifan pelayanan kesehatan masyarakat tersebut menunggu izin dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah.
Pelayanan kesehatan masyarakat antara lain, Posyandu, Posbindu, Layanan PTM, Imunisasi, Pengawasan dan Pecegahan (P2 TBC), P2 HIV.
Kepala DKK Salatiga Siti Zuraidah mengatakan persiapan diaktifkan kembali posyandu untuk memastikan ketika pelayanan siap dibuka bagi masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
“Salatiga sudah mulai memasuki era tatanan hidup baru. Teknisnya sedang dipersiapkan. Namun kami belum dapat mengumumkan kapan pasti seluruh layanan tersebut akan benar-benar dibuka kembali untuk umum," katanya, Sabtu (5/7/2020). (Baca juga: Harga Daging Ayam Melambung, Pemkot Salatiga Siapkan Operasi Pasar)
Dia menyatakan, posyandu perlu segera diaktifkan karena menyangkut kesehatan anak balita. “Jika tidak bertahap dipersiapkan dikhawatirkan masalah kesehatan anak kurang mendapat perhatian dan justru muncul kasus stunting,” ucapnya.
Namun, pengaktifan pelayanan kesehatan masyarakat tersebut menunggu izin dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah.
Pelayanan kesehatan masyarakat antara lain, Posyandu, Posbindu, Layanan PTM, Imunisasi, Pengawasan dan Pecegahan (P2 TBC), P2 HIV.
Kepala DKK Salatiga Siti Zuraidah mengatakan persiapan diaktifkan kembali posyandu untuk memastikan ketika pelayanan siap dibuka bagi masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
“Salatiga sudah mulai memasuki era tatanan hidup baru. Teknisnya sedang dipersiapkan. Namun kami belum dapat mengumumkan kapan pasti seluruh layanan tersebut akan benar-benar dibuka kembali untuk umum," katanya, Sabtu (5/7/2020). (Baca juga: Harga Daging Ayam Melambung, Pemkot Salatiga Siapkan Operasi Pasar)
Dia menyatakan, posyandu perlu segera diaktifkan karena menyangkut kesehatan anak balita. “Jika tidak bertahap dipersiapkan dikhawatirkan masalah kesehatan anak kurang mendapat perhatian dan justru muncul kasus stunting,” ucapnya.
(boy)
tulis komentar anda