Keluarga dan Massa Pendukung Tak Izinkan Lukas Enembe Berobat ke Jakarta

Jum'at, 30 September 2022 - 21:31 WIB
Diskriminasi yang dilakukan dari tahun 2017 sampai dengan hari ini, maka kami bangsa Papua, pemimpin kami dibunuh secara otomatis dari Jakarta maka kami tetap tidak memperbolehkan untuk keluar," kata Ronald yang menjabat Ketua DPC Demokrat Nduga.

"Kami pihak keluarga kecewa mustinya negara memberikan penghargaan terbaik kepada bapak Lukas Enembe, bukan seperti ini. Apabila pemaksaan terjadi maka, rakyat Papua sudah sepakat akan memisahkan diri dari Negara Republik Indonesia," pungkasnya.

Hal senada disampaikan Ketua KNPI Provinsi Papua, Benyamin Gurik. Pihaknya juga tidak mengizinkan Gubernur dibawa berobat ke Jakarta.

"Bapak Lukas Enembe tidak akan keluar berobat ke Jakarta dan bapak sudah menyampaikan bahwa kasus yang dituduhkan gratifikasi Rp1 miliar merusak citra tokoh Papua Gubernur Lukas Enembe yang sudah menerima WTP 8 kali berturut-turut. Seolah-olah adalah penjahat besar di negara ini. Ini adalah penghinaan dan pembunuhan karakter yang secara sengaja terstruktur, sistematis dan masif yang dilakukan oleh sejumlah tokoh-tokoh nasional kepada bapak Lukas Enembe," katanya

Menurutnya, pemerintah mengkonstruksi opini secara luar biasa seolah-olah rakyat Indonesia melihat rakyat Papua hari ini rakyat yang bodoh, tidak tahu apa-apa dan koruptor.

"Ada mantan panglima TNI masuk ke sini dan membentuk opini di media seolah-olah dia mau mengerahkan sejumlah kekuatan bersenjata seperti mau menangkap teroris di negara ini. Kami meminta kepada tokoh-tokoh besar di Republik ini hentikan penggiringan opini, pembunuhan karakter terhadap tokoh-tokoh Papua," pungkasnya.
(shf)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content