Wagub Jatim Yakin Unusa Mampu Lahirkan Pemuda Berkualitas
Jum'at, 03 Juli 2020 - 07:15 WIB
SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak percaya Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mampu mendorong tercetaknya generasi muda yang kompeten secara akademik dan berkarakter. Hal ini disampaikan Emil bertepatan dengan Dies Natalis ke-7 Unusa.
“Di usia yang ketujuh ini Unusa akan terus berperan dalam mendorong tercetaknya generasi muda yang kompeten secara akademik dan berkarakter dalam merestarikan nilai-nilai NU sebagai bagian dari kaum Nahdliyin yang setia kepada NKRI," kata Emil.
Emil juga yakin, Unusa mampu mendorong generasi muda untuk bersaing di kancah global. Unusa juga dapat membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang memiliki daya saing.
(Baca juga: Wajib Rapid Test Sebelum UTBK, Calon Mahasiswa Menjerit )
Pada momen milad ke-7, Emil mengingatkan pada semua civitas akademika Unusa bahwa kreativitas memegang peran sangat penting di masa depan. Terlebih ketika menjumpai masa ketidakpastian seperti yang terjadi saat ini.
“Masa depan ini akan ditentukan oleh kreativitas. Kita ada di tengah momen pandemi COVID-19. Ini adalah ujian bagi civitas akademika UNUSA untuk senantiasa mencari berbagai macam kreatifitas dalam mendorong peran sertanya dalam masyarakat," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Unusa resmi berdiri pada 2 Juli 2013. Unusa merupakan konversi dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis). Jika dilihat dari sejarahnya, perjalanan Unusa dimulai sejak didirikannya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Yarsis pada 1979.
Di usia ketujuh pada 2 juli 2020, Unusa telah berkontribusi dalam berbagai inovasi dan pengabdian masyarakat. Diantaranya adalah Unusa dipercaya Pemprov Jatim melaksanakan program One Pesantren One Product (OPOP).
(Baca juga: Berjuang Sembuhkan Pasien Positif, 8 Dokter di Gresik Terpapar COVID-19 )
“Di usia yang ketujuh ini Unusa akan terus berperan dalam mendorong tercetaknya generasi muda yang kompeten secara akademik dan berkarakter dalam merestarikan nilai-nilai NU sebagai bagian dari kaum Nahdliyin yang setia kepada NKRI," kata Emil.
Emil juga yakin, Unusa mampu mendorong generasi muda untuk bersaing di kancah global. Unusa juga dapat membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang memiliki daya saing.
(Baca juga: Wajib Rapid Test Sebelum UTBK, Calon Mahasiswa Menjerit )
Pada momen milad ke-7, Emil mengingatkan pada semua civitas akademika Unusa bahwa kreativitas memegang peran sangat penting di masa depan. Terlebih ketika menjumpai masa ketidakpastian seperti yang terjadi saat ini.
“Masa depan ini akan ditentukan oleh kreativitas. Kita ada di tengah momen pandemi COVID-19. Ini adalah ujian bagi civitas akademika UNUSA untuk senantiasa mencari berbagai macam kreatifitas dalam mendorong peran sertanya dalam masyarakat," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Unusa resmi berdiri pada 2 Juli 2013. Unusa merupakan konversi dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis). Jika dilihat dari sejarahnya, perjalanan Unusa dimulai sejak didirikannya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Yarsis pada 1979.
Di usia ketujuh pada 2 juli 2020, Unusa telah berkontribusi dalam berbagai inovasi dan pengabdian masyarakat. Diantaranya adalah Unusa dipercaya Pemprov Jatim melaksanakan program One Pesantren One Product (OPOP).
(Baca juga: Berjuang Sembuhkan Pasien Positif, 8 Dokter di Gresik Terpapar COVID-19 )
tulis komentar anda