Ribuan Tenaga Honorer Kesehatan Geruduk Pemprov Jabar, Tuntut Status ASN
Jum'at, 05 Agustus 2022 - 11:17 WIB
Demo ribuan honorer tenaga kesehatan se Jawa Barat. Foto: Ervan/SINDOnews
BANDUNG - Ribuan tenaga honorer kesehatan se Jawa Barat, menggelar aksi demonstrasi menuntut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, untuk menaikkan status honorer mereka menjadi ASN dan P3K.
Selain itu, mereka juga meminta Pemprov Jabar, untuk menerapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 tahun 2018 tentang Peluang Kalangan Profesional untuk menjadi Pegawai Sipil Negara.
Roy, Koordinator Aksi dari Bekasi mengatakan, massa juga meminta agar jalur P3K tidak dibuka bagi masyarakat umum, namun hanya dibuka bagi tenaga honorer yang sudah mengabdi selama puluhan tahun.
"Di masa pandemi kemarin, tenaga kesehatan berjuang bertaruh nyawa untuk melayani masyarakat. Namun, saat pandemi melandai, pemerintah malah menghapus tenaga honorer," katanya, Jumat (5/8/2022).
Dijelaskan dia, penghapusan tenaga honorer itu sangat menyakitkan tenaga kesehatan honorer yang telah berjuang.
"Jika aspirasi kami tidak didengar oleh pemerintah, maka kami akan kembali melakukan aksi demonstrasi yang lebih besar lagi, demi kejelasan status para tenaga honorer kesehatan di Jawa Barat," tukasnya.
Selain itu, mereka juga meminta Pemprov Jabar, untuk menerapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 tahun 2018 tentang Peluang Kalangan Profesional untuk menjadi Pegawai Sipil Negara.
Roy, Koordinator Aksi dari Bekasi mengatakan, massa juga meminta agar jalur P3K tidak dibuka bagi masyarakat umum, namun hanya dibuka bagi tenaga honorer yang sudah mengabdi selama puluhan tahun.
"Di masa pandemi kemarin, tenaga kesehatan berjuang bertaruh nyawa untuk melayani masyarakat. Namun, saat pandemi melandai, pemerintah malah menghapus tenaga honorer," katanya, Jumat (5/8/2022).
Dijelaskan dia, penghapusan tenaga honorer itu sangat menyakitkan tenaga kesehatan honorer yang telah berjuang.
"Jika aspirasi kami tidak didengar oleh pemerintah, maka kami akan kembali melakukan aksi demonstrasi yang lebih besar lagi, demi kejelasan status para tenaga honorer kesehatan di Jawa Barat," tukasnya.
(san)
tulis komentar anda