Apkasi Dorong Kebijakan Penghapusan Honorer Ditunda

Minggu, 26 Juni 2022 - 15:41 WIB
loading...
Apkasi Dorong Kebijakan...
Sekjen APKASI Adnan Purichta Ichsan saat mengikuti rapat Rapat Kordinasi Pembahasan dan Penyelesaian Tenaga Non ASN di Lingkungan Pemerintah Daerah di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, akhir pekan lalu. Foto: Istimewa
A A A
GOWA - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), mengharapkan agar kebijakan terkait penghapusan tenaga honorer dapat ditunda. Rekomendasi ini bahkan dikeluarkan sebagai salah satu usulan dalan Rakernas XIV APKASI tahun 2022 di Bogor.

Sekjen APKASI Adnan Purichta Ichsan mengatakan, hal penting yang dianggap perlu menjadi perhatian adalah kebijakan yang direncanakan Kemenpan-RB itu, bersamaan dengan rangkaian kegiatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2022 atau tahun politik. Sehingga dikhawatirkan menjadi isu politik.



"Kami dengan beberapa kabupaten dan kota berharap penghapusan tenaga kontrak di pemerintah pusat dapat ditunda sampai selesainya rangkaian pemilu serentak 2022," jelasnya setelah mengikuti Rapat Kordinasi Pembahasan dan Penyelesaian Tenaga Non ASN di Lingkungan Pemerintah Daerah di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, akhir pekan lalu.

Selain itu, tenaga honorer pada umumnya ditugaskan sebagai garda terdepan dalam membantu dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Sebab kondisi di daerah kekurangan pegawai sehingga sebagian besar pelayanan publik banyak dilakukan oleh tenaga honorer.

Beberapa honorer yang ditugaskan misalnya dalam layanan Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan dinas lainnya. Urgennya fungsi dan tugas dari tenaga honorer ini tentunya dinilai akan menganggu kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah dan pelayan publik jika kebijakan honorer dihapuskan.

"Penghapusan tenaga honorer dapat mengganggu kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah dan pelayanan publik. Kondisi ini dapat berdampak pada penambahan angka pengganguran, dan kemiskinan yang berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi, sosial dan keamanan," tambah bupati Gowa ini.

Belum lagi masalah penggajian yang menyebabkan permasalahan di kemampuan keuangan daerah.
Selama ini pemerintah daerah membayar honor bervariasi sesuai kemampuan daerahnya.

Jika tenaga honorer di outsourcing kan honor harus sesuai dengan UMP dan ini akan sangat mempengaruhi postur belanja daerah. Karena itu, pemerintah daerah berharap skema penghapusan tenaga honorer kembali ditinjau.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Geng Motor Remaja Serang...
Geng Motor Remaja Serang Permukiman Warga di Gowa dengan Panah, 3 Orang Luka-luka
Kabar Duka, Raja Gowa...
Kabar Duka, Raja Gowa ke-38 Andi Kumala Idjo Meninggal Dunia
Kagumi Kemajuan Desa...
Kagumi Kemajuan Desa di Jateng, Kepala Desa dan Bupati Gowa Belajar ke Ganjar
P4S Punya Peran Penting...
P4S Punya Peran Penting Mendukung Pembangunan Pertanian
Pemerintah Kabupaten...
Pemerintah Kabupaten Gowa Percayakan ITPLN untuk Pengembangan SDM
Pertanyakan Honor Tak...
Pertanyakan Honor Tak Kunjung Cair di Medsos, Dokter di Banda Aceh Dipecat
Pemotongan Gaji TKK...
Pemotongan Gaji TKK Dibatalkan, DPRD Sebut Ada Miskomunikasi di Eksekutif
TKK Resah Honor Dipotong...
TKK Resah Honor Dipotong Mendadak, Ini Penjelasan Plt Bupati Bandung Barat
Penantian 24 Tahun Guru...
Penantian 24 Tahun Guru Honorer yang Nekat Bakar Sekolah, Akhirnya Gaji Rp6 Juta Dibayar
Rekomendasi
Robot Humanoid China...
Robot Humanoid China bisa Gunting Rambut, Sambut Tamu Hotel, hingga Jualan Mobil
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
PSSI Tepis Rumor Naturalisasi...
PSSI Tepis Rumor Naturalisasi Tristan Gooijer: Belum Ada Proses Sampai Hari Ini
Berita Terkini
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, 36.113 Wisatawan Berlibur ke Silang Monas
44 menit yang lalu
Pemuda Desa Tial dan...
Pemuda Desa Tial dan Desa Tulehu Maluku Bentrok, 1 Orang Tewas
1 jam yang lalu
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Hampir 20.000 Pengunjung Padati Objek Wisata TMII
3 jam yang lalu
Kisah Kapten Dwi, Nakhoda...
Kisah Kapten Dwi, Nakhoda Kapal 25 Tahun Berlebaran di Laut Akhirnya Salat Id Bareng Keluarga di Darat
3 jam yang lalu
Gunung Dukono Meletus,...
Gunung Dukono Meletus, Luncurkan Abu Vulkanik 1,9 Km
4 jam yang lalu
H+1 Lebaran, 11.874...
H+1 Lebaran, 11.874 Kendaraan Berangkat Arah Jakarta via Kalikangkung
5 jam yang lalu
Infografis
Pengiriman 66 Jet Tempur...
Pengiriman 66 Jet Tempur F-16 AS ke Taiwan Ditunda
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved