Manshur Angklung Tampil Memukau dengan Paduan Musik Tradisional-Modern di Ajang Mahakarya Vokasi
Jum'at, 05 Agustus 2022 - 09:06 WIB
"Jadi, di SMK itu tidak hanya hard skills yang diasah, soft skills juga. Seperti kedisiplinan, bagaimana sikap kita di panggung, dan sebagainya, semua itu sangat diperlukan ketika kita berkecimpung di industri yang sebenarnya, dalam hal ini industri pertunjukan," ujar Manshur.
Meski demikian, sebagai anak muda, Manshur mengaku sempat minder saat awal masa sekolah di SMK. Akan tetapi, seiring waktu Manshur justru merasa bangga, ia sadar melalui pendidikan SMK-lah, ia bisa menemukan passion-nya di bidang musik dan membuatnya dikenal seperti saat ini.
"Setahun pertama saya di SMK itu saya berusaha bertahan melawan diri saya sendiri. Karena notabenenya saya orang Jawa, tapi saya belajar mendalami seni karawitan Sunda. Apalagi waktu belajar di SMK juga panjang, belum lagi harus ada latihan dan sebagainya,” kata Manshur.
Akan tetapi, siapa sangka justru proses tersebut yang telah membentuk Manshur saat ini. Kedisiplinan, ketekunan menjadi kekuatan Manshur untuk meniti karier di dunia musik. Manshur tumbuh menjadi musisi yang terus belajar, berinovasi, termasuk dalam memadukan angklung dengan musik EDM.
“Pendidikan vokasi itukan banyak praktik dan praktik, itu yang tanpa sadar membangun cara berpikir saya untuk mencoba dan mencoba. Termasuk memadukan musik angklung dan EDM, semua adalah bagian dari nilai-nilai yang saya dapat dari pendidikan vokasi, untuk terus mencoba dan mencoba,” kata Manshur.
Tak lupa, Manshur berpesan kepada orang tua maupun siswa-siswi untuk tidak ragu memilih pendidikan vokasi sebagai pilihan pendidikan mereka. Bagi Manshur, sudah saatnya berbagai anggapan yang keliru soal SMK dan pendidikan vokasi harus diluruskan.
“Seperti SMK itu sekolah pilihan kedua, atau SMK nantinya akan sulit untuk melanjutkan. Semuanya harus dihilangkan. Saya bisa melanjutkan, bahkan setelah lulus D-4 yang itu juga vokasi banget, tapi saya juga bisa melanjutkan ke S-2 sekalipun,” kata Manshur.
Didukung Pendidik Expert
Rektor ISBI Bandung, Een Herdiani, menyebutkan, yang menjadi keunggulan dalam mencetak SDM seni budaya yang kompeten di ISBI Bandung sendiri adalah dengan para tenaga pendidik dan kependidikan yang expert pada bidangnya.
“Jadi, kami memberikan keleluasan pada para dosen maupun mahasiswa untuk terus mengembangkan diri di luar kampus, sehingga jam terbang mereka menambah kualitas kompetensinya,” ujar Een.
Meski demikian, sebagai anak muda, Manshur mengaku sempat minder saat awal masa sekolah di SMK. Akan tetapi, seiring waktu Manshur justru merasa bangga, ia sadar melalui pendidikan SMK-lah, ia bisa menemukan passion-nya di bidang musik dan membuatnya dikenal seperti saat ini.
"Setahun pertama saya di SMK itu saya berusaha bertahan melawan diri saya sendiri. Karena notabenenya saya orang Jawa, tapi saya belajar mendalami seni karawitan Sunda. Apalagi waktu belajar di SMK juga panjang, belum lagi harus ada latihan dan sebagainya,” kata Manshur.
Akan tetapi, siapa sangka justru proses tersebut yang telah membentuk Manshur saat ini. Kedisiplinan, ketekunan menjadi kekuatan Manshur untuk meniti karier di dunia musik. Manshur tumbuh menjadi musisi yang terus belajar, berinovasi, termasuk dalam memadukan angklung dengan musik EDM.
“Pendidikan vokasi itukan banyak praktik dan praktik, itu yang tanpa sadar membangun cara berpikir saya untuk mencoba dan mencoba. Termasuk memadukan musik angklung dan EDM, semua adalah bagian dari nilai-nilai yang saya dapat dari pendidikan vokasi, untuk terus mencoba dan mencoba,” kata Manshur.
Tak lupa, Manshur berpesan kepada orang tua maupun siswa-siswi untuk tidak ragu memilih pendidikan vokasi sebagai pilihan pendidikan mereka. Bagi Manshur, sudah saatnya berbagai anggapan yang keliru soal SMK dan pendidikan vokasi harus diluruskan.
“Seperti SMK itu sekolah pilihan kedua, atau SMK nantinya akan sulit untuk melanjutkan. Semuanya harus dihilangkan. Saya bisa melanjutkan, bahkan setelah lulus D-4 yang itu juga vokasi banget, tapi saya juga bisa melanjutkan ke S-2 sekalipun,” kata Manshur.
Didukung Pendidik Expert
Rektor ISBI Bandung, Een Herdiani, menyebutkan, yang menjadi keunggulan dalam mencetak SDM seni budaya yang kompeten di ISBI Bandung sendiri adalah dengan para tenaga pendidik dan kependidikan yang expert pada bidangnya.
“Jadi, kami memberikan keleluasan pada para dosen maupun mahasiswa untuk terus mengembangkan diri di luar kampus, sehingga jam terbang mereka menambah kualitas kompetensinya,” ujar Een.
tulis komentar anda