Relawan Ganjar Gowa Gelar Pertunjukan Seni Tradisional
loading...
A
A
A
GOWA - Relawan Gerakan Pemuda dan Perempuan Gowa Dukung Ganjar menghelat pagelaran seni untuk merawat eksistensi budaya agar tetap lestari. Pagelaran seni tradisional Bugis-Makassar bertajuk Nakku' Ri Pangngadakkang itu sukses digelar di Desa Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.
Korwil Gerakan Pemuda dan Perempuan Gowa Daeng Bella menjelaskan nakku' ri pangngadakkang bermakna rindu akan kebudayaan. "Di mana kami mencoba untuk melestarikan kembali bahwa ada kerinduan terhadap seni tradisional yang sangat indah dan enak untuk dipentaskan," katanya, Sabtu (21/10/2023) malam.
Di bawah langit malam, pelbagai tarian tradisional Bugis-Makassar disuguhkan. Mulai dari tari aru tubarania, padduppa, pakarena, pepe' pepeka ri makka, pakacaping, serta dimeriahkan penampilan rampak gendang.
Seketika suasana keheningan malam di desa itu pun pecah dan berubah menjadi keramaian musik tradisional yang saling bersahutan. Kerlap-kerlip lampu menghiasi setiap sudut area panggung yang dipenuhi ratusan penonton.
"Tujuannya adalah bagaimana kaum milenial lebih peduli terhadap tradisi. Lewat momentum ini juga kami mensosialisasikan Pak Ganjar dan Mahfud MD, sosok yang peduli kepada masyarakat menengah ke bawah dan kemudian sosok yang sangat peduli terhadap tradisi dan budaya lokal," ujarnya.
Menurut dia, pertunjukan seni tradisional yang digelar mendapatkan antusiasme yang luar biasa dari masyarakat. Itu terlihat dari ramainya masyarakat yang hadir untuk menonton pagelaran seni dan berbondong-bondong datang jauh sebelum acara dimulai.
"Pada saat ini juga ada maestro gendang Sulawesi Selatan yaitu Bapak Erang menunjukkan kebolehannya menempah gendang. Beliau adalah sosok maestro kami yang sudah keliling dunia memperkenalkan budaya Bugis-Makassar yaitu gendang," tandasnya.
Korwil Gerakan Pemuda dan Perempuan Gowa Daeng Bella menjelaskan nakku' ri pangngadakkang bermakna rindu akan kebudayaan. "Di mana kami mencoba untuk melestarikan kembali bahwa ada kerinduan terhadap seni tradisional yang sangat indah dan enak untuk dipentaskan," katanya, Sabtu (21/10/2023) malam.
Di bawah langit malam, pelbagai tarian tradisional Bugis-Makassar disuguhkan. Mulai dari tari aru tubarania, padduppa, pakarena, pepe' pepeka ri makka, pakacaping, serta dimeriahkan penampilan rampak gendang.
Seketika suasana keheningan malam di desa itu pun pecah dan berubah menjadi keramaian musik tradisional yang saling bersahutan. Kerlap-kerlip lampu menghiasi setiap sudut area panggung yang dipenuhi ratusan penonton.
"Tujuannya adalah bagaimana kaum milenial lebih peduli terhadap tradisi. Lewat momentum ini juga kami mensosialisasikan Pak Ganjar dan Mahfud MD, sosok yang peduli kepada masyarakat menengah ke bawah dan kemudian sosok yang sangat peduli terhadap tradisi dan budaya lokal," ujarnya.
Menurut dia, pertunjukan seni tradisional yang digelar mendapatkan antusiasme yang luar biasa dari masyarakat. Itu terlihat dari ramainya masyarakat yang hadir untuk menonton pagelaran seni dan berbondong-bondong datang jauh sebelum acara dimulai.
"Pada saat ini juga ada maestro gendang Sulawesi Selatan yaitu Bapak Erang menunjukkan kebolehannya menempah gendang. Beliau adalah sosok maestro kami yang sudah keliling dunia memperkenalkan budaya Bugis-Makassar yaitu gendang," tandasnya.
(poe)