Sebulan Penuh Ribuan Rumah di 5 Kecamatan di Wajo Terendam Banjir
Minggu, 28 Juni 2020 - 09:17 WIB
WAJO - Sudah satu bulan penuh ribuan rumah yang ada di lima kecamatan di Kabupaten Wajo, Sulaweri Selatan, terendam banjir Sungai Walenae, dan Danau Tempe.
(Baca juga: Cerita Mbah Moedjair, Penemu Ikan Mujair asal Blitar )
Air banjir mencapai ketinggian 2,5 meter. Kondisi paling parah terjadi di dua kelurahan di Kecamatan Tempe. Yakni Kelurahan Laelo, dan Kelurahan Salomengraleng.
Kondisi ini membuat masyarakat setempat harus menggunakan perahu untuk beraktivitas di luar rumah. Ratusan warga belum mengungsi, mereka masih memilih bertahan di rumah masing-masing.
(Baca juga: Anak Petani Asal Paluta Raih Adhi Makayasa Taruna AAU 2020 )
Salah seorang warga korban banjir, Oppe mengaku, ada beberapa rumah yang mulai tenggelam akibat banjir tersebut. Di sebagian wilayah, air banjir sudah meluap dan menggenangi lantai rumah warga.
"Kami membutuhkan bambu untuk menyangga rumah, agar bisa menahan terjangan ombak. Kalau tidak ditahan pakai bambu, rumah warga bisa rusak diterjang ombak," tuturnya. (Baca juga: Tangis Haru Sumiyati, Pulang Dari Papua Diantar Prajurit Kostrad )
Sementara untuk bantuan bahan pangan, Oppe mengaku sudah disalurkan oleh pemerintah setempat. "Kemarin kami dapat bantuan beras, dan telur dari pemerintah," pungkasnya, Minggu (28/6/2020).
(Baca juga: Cerita Mbah Moedjair, Penemu Ikan Mujair asal Blitar )
Air banjir mencapai ketinggian 2,5 meter. Kondisi paling parah terjadi di dua kelurahan di Kecamatan Tempe. Yakni Kelurahan Laelo, dan Kelurahan Salomengraleng.
Kondisi ini membuat masyarakat setempat harus menggunakan perahu untuk beraktivitas di luar rumah. Ratusan warga belum mengungsi, mereka masih memilih bertahan di rumah masing-masing.
(Baca juga: Anak Petani Asal Paluta Raih Adhi Makayasa Taruna AAU 2020 )
Salah seorang warga korban banjir, Oppe mengaku, ada beberapa rumah yang mulai tenggelam akibat banjir tersebut. Di sebagian wilayah, air banjir sudah meluap dan menggenangi lantai rumah warga.
"Kami membutuhkan bambu untuk menyangga rumah, agar bisa menahan terjangan ombak. Kalau tidak ditahan pakai bambu, rumah warga bisa rusak diterjang ombak," tuturnya. (Baca juga: Tangis Haru Sumiyati, Pulang Dari Papua Diantar Prajurit Kostrad )
Sementara untuk bantuan bahan pangan, Oppe mengaku sudah disalurkan oleh pemerintah setempat. "Kemarin kami dapat bantuan beras, dan telur dari pemerintah," pungkasnya, Minggu (28/6/2020).
(eyt)
tulis komentar anda