Gugus Tugas COVID-19 Barru Karantina 11 Warga yang Tiba dari Malaysia
Sabtu, 27 Juni 2020 - 16:44 WIB
BARRU - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) COVID-19 Kabupaten Barru melakukan karantina bagi 11 warga Barru yang baru tiba dari Malaysia pada Jumat (26/06/2020). Begitu turun dari kapal di Pelabuhan Nusantara Parapare, TGTPP Barru yang menjemput langsung melakukan pemeriksaan rapid test sebelum mengarahkan mereka menjalani karantina di Bola Soba’e selama 14 hari mendatang.
Berdasarkan hasil rapid test, semua warga asal Barru yang baru tiba dari Malaysia dinyatakan non-reaktif. Meski begitu, para warga yang dideportasi dari Malaysia itu tetap dikarantina dikawal ke Bola Soba’e. Di tempat tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Barru, Abustan, menerima sekaligus menyampaikan pengarahan singkat.
Kepada 11 warga itu, Abustan terlebih dahulu menyampaikan ucapan selamat datang kembali di kampung halaman. Sekaligus memohon maaf karena mereka tak bisa langsung ke rumah keluarganya masing-masing. Sebab wajib menjalani karantina di tempat yang disediakan Pemkab Barru.
“Kami mohon maaf harus melakukan karantina ini. Meski hasil rapid testnya non-reaktif, namun tetap kami berlakukan karantina bagi setiap perantau asal Barru yang baru tiba dari luar negeri,” kata Abustan, Sabtu (27/6/2020).
Sebelumnya, TGTPP yang diketuai Suardi Saleh, juga sudah menerapkan langkah yang sama terhadap beberapa perantau lainnya. Mereka mendapat perlakuan khusus, dan semua ditanggung pemerintah selama menjalani karantina selama 14 hari.
Barru termasuk daerah di Sulsel yang angka kasus positif coronanya terendah. Sejauh ini sisa dua warga yang masih menjalani perawatan atau karantina pasca-dinyatakan terkonfirmasi positif.
Minimnya kasus positif di Barru tak lepas dari kerja keras pemerintah melalui TGTPP dan berbagai elemen untuk mengantisipasi penyebaran. Seperti intens melakukan pendataan dan pemantauan bagi pelaku perjalanan, maupun terus mengedukasi warga mengenai standar protokol kesehatan.
Berdasarkan hasil rapid test, semua warga asal Barru yang baru tiba dari Malaysia dinyatakan non-reaktif. Meski begitu, para warga yang dideportasi dari Malaysia itu tetap dikarantina dikawal ke Bola Soba’e. Di tempat tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Barru, Abustan, menerima sekaligus menyampaikan pengarahan singkat.
Kepada 11 warga itu, Abustan terlebih dahulu menyampaikan ucapan selamat datang kembali di kampung halaman. Sekaligus memohon maaf karena mereka tak bisa langsung ke rumah keluarganya masing-masing. Sebab wajib menjalani karantina di tempat yang disediakan Pemkab Barru.
“Kami mohon maaf harus melakukan karantina ini. Meski hasil rapid testnya non-reaktif, namun tetap kami berlakukan karantina bagi setiap perantau asal Barru yang baru tiba dari luar negeri,” kata Abustan, Sabtu (27/6/2020).
Sebelumnya, TGTPP yang diketuai Suardi Saleh, juga sudah menerapkan langkah yang sama terhadap beberapa perantau lainnya. Mereka mendapat perlakuan khusus, dan semua ditanggung pemerintah selama menjalani karantina selama 14 hari.
Barru termasuk daerah di Sulsel yang angka kasus positif coronanya terendah. Sejauh ini sisa dua warga yang masih menjalani perawatan atau karantina pasca-dinyatakan terkonfirmasi positif.
Minimnya kasus positif di Barru tak lepas dari kerja keras pemerintah melalui TGTPP dan berbagai elemen untuk mengantisipasi penyebaran. Seperti intens melakukan pendataan dan pemantauan bagi pelaku perjalanan, maupun terus mengedukasi warga mengenai standar protokol kesehatan.
(tri)
tulis komentar anda