Korban Pembantaian KKB Nduga Bertambah Jadi 11 Orang, 1 Ditemukan di Tanjakan Adu Mama 2

Rabu, 20 Juli 2022 - 11:24 WIB
Korban kebrutalan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga Papua bertambah menjadi 11 orang dan 2 orang luka-luka. Tambahan korban jiwa diketahui setelah ditemukan satu jenazah lagi. Foto SINDOnews
JAYAPURA - Korban kebrutalan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga Papua bertambah menjadi 11 orang dan 2 orang luka-luka. Tambahan korban jiwa diketahui setelah pihak TNI-Polri mendapat laporan masyarakat atas temuan satu jenazah di tanjakan Adu Mama 2 (Dua) di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.

Personel Polres Nduga di-back up Satgas Damai Cartenz dan TNI yang dipimpin oleh Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Paranewen, akhirnnya berhasil mengevakuasi 1 korban penembakan KKB di Nduga tepatnya di tanjakan Adu Mama 2 (dua), Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Rabu (20/07) sekira pukul 02.00 WIT.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, saat dikonfirmasi membenarkan evakuasi tersebut.Kamal mengatakan, evakuasi korban bernama Roy Manampiring (42) adalah salah satu korban dari pembantaian yang dilakukan oleh KKB di Kabupaten Nduga pada Sabtu (16/7/2022) lalu.



“Jenazah (Roy Manampiring) merupakan salah satu korban pembunuhan pada hari Sabtu 16 Juli 2022 oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya, tepatnya di tanjakan Adu Mama 2, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga,” ucap Kamal.

Kabid Humas menjelaskan, pada awalnya korban tidak mengetahui bahwa ada kejadian pembunuhan terhadap 10 warga sipil yang terjadi di Kampung Kenyam, Komplek Nogolait dan Komplek Yosoma 1 (satu) pada hari Sabtu 16 Juli 2022. Sehingga korban berjalan kaki dari tempat tinggalnya yang berada di area pembangunan bandara baru menuju ke Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.

“Menurut informasi dari masyarakat bahwa korban pada saat itu berjalan kaki dari Batas Batu menuju Kenyam dengan beberapa masyarakat OAP (orang asli Papua). Namun dalam perjalanan korban bersama masyarakat OAP bertemu dengan KKB sehingga beberapa masyarakat OAP tersebut langsung melarikan diri ke hutan dan berpisah dengan korban,” jelas Kombes Pol Kamal.

Menurut informasi dari rekan kerja korban bahwa korban sering berjalan kaki dari Batas Batu menuju Kenyam setiap hari Sabtu. Korban diketahui bekerja sebagai operator mesin senso.

“Hingga saat ini jenazah almarhum Roy Manampiring masih disemayamkan di Puskesmas Kenyam Nduga dan rencana siang ini akan diterbangkan ke Mimika,” tandas Kombes Pol Kamal.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content