SD Negeri di Indramayu Terendam Banjir di Hari Pertama Sekolah, 178 Siswa Dipulangkan
Senin, 18 Juli 2022 - 15:02 WIB
INDRAMAYU - Hari pertama masuk sekolah , SD Negeri 2 Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, terendam banjir, Senin (18/7/2022). Akibatnya, 178 siswa pun terpaksa dipulangkan lebih awal.
Pantauan MNC Portal Indonesia (MPI) di lapangan, banjir setinggi 20 cm merendam seluruh lingkungan sekolah, termasuk tiga ruang belajar siswa. Kondisi ini yang tidak memungkinkan bagi pihak sekolah untuk melanjutkan aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM).
Kepala Sekolah SD Negeri 2 Pranggong, Taryono mengatakan, banjir terjadi sejak Sabtu (16/7/2022) dini hari akibat hujan lebat dan luapan air dari sungai Cipelang yang mengalami pendangkalan.
Baca juga: Miris! Siswa dan Guru di Gegerbitung Sukabumi Jalan Kaki Berjam-jam Menuju Sekolah
Selain itu, rimbunnya eceng gondok di dalam sungai tersebut pun turut menghambat laju air, akhirnya air meluber ke area Sekolah, bahkan beberapa rumah warga hingga jalan raya juga ikut terendam.
"Hari pertama masuk sekolah ini kami terpaksa memulangkan siswa lebih awal karena situasi KBM tidak memungkinkan akibat banjir. Banjir sudah terjadi sejak tiga hari lalu dan tidak kunjung surut hingga hari ini," kata dia.
Namun, Taryono menyampaikan, untuk esok hari para siswa sudah bisa melaksanakan kegiatan KBM seperti biasa. Akan tetapi, karena hanya ada tiga ruang kelas yang tidak terendam, maka waktu belajar siswa dilakukan secara bergantian. "Kelas 1, 2, dan 3 masuk pagi, sedangkan kelas 4, 5, dan 6 masuk siang," ujar dia.
Taryono menuturkan, banjir di SD Negeri 2 Pranggong memang kerap terjadi apabila intensitas hujan cukup tinggi. Ia berharap pemerintah dan pihak terkait mencarikan solusi mengatasi persoalan itu agar aktivitas belajar mengajar tidak terganggu.
"Banjir yang menggenangi sekolah ini bukan hanya karena hujan dengan intensitas tinggi sejak dini hari. Kondisi ini juga disebabkan lokasi sekolah yang berada di bibir Sungai Cipelang," tutur dia.
Sementara itu, Naisila, merupakan siswi kelas 4 SD Negeri 2 Pranggong mengaku sedih karena pada hari pertama masuk sekolah dia dan teman-temannya tidak dapat belajar seperti biasa akibat banjir.
"Saya pengennya sekolah ini tidak kena banjir, supaya tidak menggangu belajar kita," ungkap dia.
Pantauan MNC Portal Indonesia (MPI) di lapangan, banjir setinggi 20 cm merendam seluruh lingkungan sekolah, termasuk tiga ruang belajar siswa. Kondisi ini yang tidak memungkinkan bagi pihak sekolah untuk melanjutkan aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM).
Kepala Sekolah SD Negeri 2 Pranggong, Taryono mengatakan, banjir terjadi sejak Sabtu (16/7/2022) dini hari akibat hujan lebat dan luapan air dari sungai Cipelang yang mengalami pendangkalan.
Baca juga: Miris! Siswa dan Guru di Gegerbitung Sukabumi Jalan Kaki Berjam-jam Menuju Sekolah
Selain itu, rimbunnya eceng gondok di dalam sungai tersebut pun turut menghambat laju air, akhirnya air meluber ke area Sekolah, bahkan beberapa rumah warga hingga jalan raya juga ikut terendam.
"Hari pertama masuk sekolah ini kami terpaksa memulangkan siswa lebih awal karena situasi KBM tidak memungkinkan akibat banjir. Banjir sudah terjadi sejak tiga hari lalu dan tidak kunjung surut hingga hari ini," kata dia.
Namun, Taryono menyampaikan, untuk esok hari para siswa sudah bisa melaksanakan kegiatan KBM seperti biasa. Akan tetapi, karena hanya ada tiga ruang kelas yang tidak terendam, maka waktu belajar siswa dilakukan secara bergantian. "Kelas 1, 2, dan 3 masuk pagi, sedangkan kelas 4, 5, dan 6 masuk siang," ujar dia.
Taryono menuturkan, banjir di SD Negeri 2 Pranggong memang kerap terjadi apabila intensitas hujan cukup tinggi. Ia berharap pemerintah dan pihak terkait mencarikan solusi mengatasi persoalan itu agar aktivitas belajar mengajar tidak terganggu.
"Banjir yang menggenangi sekolah ini bukan hanya karena hujan dengan intensitas tinggi sejak dini hari. Kondisi ini juga disebabkan lokasi sekolah yang berada di bibir Sungai Cipelang," tutur dia.
Sementara itu, Naisila, merupakan siswi kelas 4 SD Negeri 2 Pranggong mengaku sedih karena pada hari pertama masuk sekolah dia dan teman-temannya tidak dapat belajar seperti biasa akibat banjir.
"Saya pengennya sekolah ini tidak kena banjir, supaya tidak menggangu belajar kita," ungkap dia.
(msd)
tulis komentar anda