BKKBN Sebarluaskan Program Bangga Kencana, Strategi Tekan Angka Stunting

Senin, 13 Juni 2022 - 15:23 WIB
Perbaikan gizi anak pun, kata dia, tak boleh dilaksanakan sembarangan. Pasalnya, hal itu justru bisa menimbulkan dampak yang lebih parah.

"Perbaikan gizi harus dilakukan tapi tidak boleh kebablasan. Karena kalau kebablasan, maka akan mengakibatkan penyakit metabolik usia muda, seperti obesitas," katanya.

Percepatan penurunan stunting, lanjut Ema, dapat dilakukan dengan metode intervensi dan pencegahan. Dalam upaya intervensi penanganan kasus stunting PKK menggandeng organisasi perangkat daerah (OPD) dan organisasi profesi terkait.

Sementara dalam upaya preventif atau pencegahan, TP-PKK terus melakukan upaya promosi, sosialisasi dan edukasi yang gencar dalam bidang kesehatan dan pangan. Termasuk membantu penguatan program audit maternal perinatal dengan memberdayakan kader dalam melaporkan kasus kematian ibu dan bayi secara berjenjang.

Mantan Mantan Kepala Biro Hukum Oganisasi dan Humas BKKBN, Kresaputra menambahkan, momentum Harganas menjadi saat yang tepat bagi seluruh keluarga untuk mulai bangkit mencegah stunting melalui praktek pengasuhan yang baik, terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).



Orang tua terutama ibu, harus berupaya agar memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan dan gizi sehingga mampu memberikan layanan yang terbaik bagi anak-anaknya. Dengan harapan, mereka kelak dapat menjadi generasi yang unggul dan berkualitas.

"Semua anggota keluarga harus terlibat, peduli dan berpartisipasi agar kasus stunting tidak lagi ada di negeri ini," ucapnya.

Dalam mencegah kasus stunting, tambah Kres, maka keluarga juga harus berperan untuk mencegah nikah dini dan hamil di usia muda. "Keluarga memiliki peran krusial untuk pencegahan dan penanganan masalah stunting. Karena itu, upaya pemberdayaan keluarga pun sangat diperlukan," tandasnya.
(tri)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More