BKKBN Sulsel Gandeng 26 Perguruan Tinggi untuk Atasi Stunting

Senin, 06 Desember 2021 - 20:29 WIB
loading...
BKKBN Sulsel Gandeng...
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani saat menandatangani MoU bersama26 perguruan tinggi untuk mengatasi masalah stunting di Sulsel. Foto: BKKBN Sulsel
A A A
MAKASSAR - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Provinsi Sulsel, menggandeng sedikitnya 26 perguruan tinggi di Sulsel untuk mengatasi masalah stunting.

Ini sebagai langkah penguatan sinergitas dan upaya membangun komitmen serta peran serta mitra kerja khususnya perguruan tinggi. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama 26 Perguruan Tinggi se-Sulawesi Selatan bertempat di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, Senin (06/12/21)



Penandatangan MoU ini merupakan rangkaian dari pelaksanaan kegiatan Sarasehan Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2021 bagi Mitra Kerja Provinsi dan Kabupaten Kota se-Sulawesi Selatan dan dibuka secara langsung oleh Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan (Lalitbang) BKKBN , Prof Muhammad Rizal Martua Damanik.

Deputi Lalitbang BKKBN menyebutkan pelaksanaan Program Bangga Kencana tidak dapat dilaksanakan oleh BKKBN semata, namun dibutuhkan dukungan dan kerjasama lintas sektor. Untuk itu Ia memberikan apresiasi atas langkah strategis yang dilakukan BKKBN Sulsel yang mampu membangun komitmen dan sinergitas bersama Perguruan Tinggi di Sulawesi Selatan khususnya dalam penanganan Stunting.

“Masalah stunting harus diatasi dengan baik agar generasi masa depan Indonesia bisa menjadi generasi yang unggul, berdaya saing, dan berkualitas, penurunan angka stunting merupakan salah satu pekerjaan tugas besar, dimana angka Stunting secara nasional masih berkisar pada angka 27,6 Persen dan ditargetkan turun menjadi 14 persen di akhir tahun 2024” ungkap Deputi Rizal.

Lebih lanjut, Rizal berharap agar penandatanganan MoU ini dapat ditindaklanjuti dengan aksi nyata dengan memberikan nilai dukung terhadap pencapaian target-target prioritas nasional termasuk menurunkan Angka Stunting.

“Yang dapat dilakukan adalah memberikan edukasi kepada mahasiswa terkait informasi stunting diseluruh prodi yang ada di perguruan tinggi, minimal mereka tahu stunting itu apa dan bagaimana mencegahnya, kemudian bagaimana masyarakat di sekitar kampus kita bebaskan dari stunting khususnya keluarga yang ada di Kampung Keluarga Berkualitas dapat dilakukan melalui kegiatan pendampingan keluarga melalui Program KKN Tematik” terangnya.

Dalam upaya Pencegahan Stunting, BKKBN telah membetuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari Bidan, PKK dan Penyuluh KB untuk memberikan edukasi dan pendampingan ke masyarakat yang berpotensi mengalami Stunting bagaimana Pola Asuh Anak yang baik terutama di 1000 hari Pertama Kehidupan.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4913 seconds (0.1#10.140)