Nyai Ageng Pinatih, Syahbandar Perempuan Gresik yang Juga Ibu Angkat Sunan Giri

Jum'at, 27 Mei 2022 - 06:01 WIB
Dalam cerita rakyat lain, Dinasti Ming dikisahkan mengangkat Nyai Ageng Pinatih sebagai syahbandar Gresik menggantikan Cheng Ho yang bertugas mengontrol keamanan wilayah Jawa dan Sumatra dari aksi perampokan kapal-kapal dagang yang melalui wilayah tersebut.

Di Palembang, Cheng Ho mendirikan Kantor Perdamaian yang mengurus dan bertanggung jawab dan menjaga keamanan. Shi Jinqing atau Shi Daniang kemudian diangkat sebagai Syahbandar Gresik dan dijuluki Nyai Ageng Pinatih.

Menurut Chen Yu Sung, ayah Nyai Ageng Pinatih adalah utusan utama yang diangkat oleh penguasa Majapahit di Palembang untuk mengurus soal keadamaan dan administrasi kenegaraan di Palembang setelah runtuhnya Kerajaan Sriwijaya. Baca Juga: Gua Selarong, Markas Gaib Tempat Atur Strategi Pangeran Diponegoro Lawan Belanda.

Nyai Ageng Pinatih dipercaya sebagai perempuan pertama di Nusantara yang memungut bea cukai dan mengawasi pedagang asing pada zaman kesultanan.

Nyai Ageng Pinatih dipercaya merupakan ibu angkat dari Joko Samudro (nama kecil Sunan Giri atau Raden Paku) yang ditemukan terombang-ambing di laut oleh kapal yang berlayar ke Pulau Bali pada 1443.

Menurut buku Grisse Tempo Doeloe, Nyai Ageng Pinatih tidak lagi aktif sebagai syahbandar pada 1477 karena sakit parah kemudian wafat. Makam di Kebungson sekitar 300 meter sebelah utara Alun-Alun Kota Gresik dipercaya sebagai makamnya. Tidak diketahui siapa penggantinya sebagai syahbandar.

Sumber:

wikipedia

diolah dari berbagai sumber
(nag)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More