Pocut Baren, Ulama Wanita dari Aceh yang Gigih Melawan Belanda Bersama Cut Nyak Dhien

Jum'at, 13 Mei 2022 - 05:41 WIB
Hingga suatu saat, keberadaan gua tersebut diketahui. Usaha tentara Belanda untuk sampai di gua itu kandas di tengah jalan karena ketika sedang mendaki gunung, beratus-ratus batu digulingkan ke bawah oleh anak buah Pocut Baren sehingga banyak tentara Belanda yang tewas.

Akhirnya Belanda mendapat akal untuk mengalirkan 1200 kaleng minyak tanah ke arah gua lalu dibakar. Banyak jatuh korban karena penyerangan ini.

Pocut Baren sendiri terkena peluru di kakinya sehingga perlawanannya terpaksa berhenti. Ia lalu ditahan di Kutaraja, tetapi anak buahnya tetap melakukan perlawanan.

Setelah penangkapannya oleh Belanda, dia dipindahkan ke kutaraja. Kakinya yang tertembak karena tidak menerima perawatan yang cukup lalu membusuk dan harus diamputasi.

Setelah Pocut Baren dinyatakan sembuh dari sakitnya dan diyakini oleh Belanda tidak akan melakukan perlawanan lagi, maka ia dikembalikan ke kampung halamannya di Tungkop sebagai seorang uleebalang. Baca: Kisah Teungku Fakinah, Ulama Perempuan dan Panglima Perang Paling Ditakuti Belanda.



Namun perlawanan Pocut tidaklah berhenti sampai disitu saja. Walau ia tidak dapat berperang langsung namun jiwa panglimanya terus berkobar. Dia terus menyemangati para anak buahnya.

Melalui syair dan pantun dia menyemangati para pengikutnya agar tetap bersemangat melakukan perlawanan terhadap kaphe Belanda. Pantun-pantunya yang popular dan mengesankan itu masih belum dilupakan orang. Baca Juga: Kisah Andi Depu, Pejuang Wanita yang Nekat Terobos Tentara Belanda Demi Mempertahankan Merah Putih.

Pocut Baren wafat dan dimakamkan di kampung halamannya, Kemukiman Tungkop, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat. Sebagai bentuk penghargaan pemerintah memberi nama salah satu jalan di Nanggroe Aceh dengan nama Pocut Baren.

Sumber:
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More