Puasa di Tengah Pandemi Covid-19, Jaga Gizi Seimbang dan Berpikir Positif

Sabtu, 25 April 2020 - 11:15 WIB
Saat berpuasa, yang berubah hanya jam makan, jadi sebisa mungkin asupan nutrisi tidak berubah porsinya. ?Perubahan asupan gizi hanya terjadi kalau tubuh mendapatkan pemicu dari luar.

?Pemicu dari luar bisa berupa infeksi, luka, baik infeksi korona maupun penyakit lainnya. "Kalau tubuh kita sehat,tidak ada infeksi, tidak ada luka, maka kebutuhan asupan gizi kita sama saja, tidak perlu ada perbedaan," tambahnya. ?

Meskipun dilanda wabah berkepanjangan, namun tidak ada anjuran khusus untuk menjalankan puasa kali ini. Hal terpenting adalah menjaga tubuh agar tidak terinfeksi virus ataupun bakteri.

Menerapkan pola makan seimbang dan bervariasi selama sahur dan berbuka bisa jadi alternatif untuk membuat tubuh tetap segar selama berpuasa. Selain itu juga menghindari makanan yang bersifat proinflamasi seperti mengandung gula tambahan dan minyak jenuh berlebihan.

"Bila pola hidup bersih dan konsumsi makanan yang bernutrisi seperti konsumsi buah dan sayuran, serta istirahat cukup sudah dilakukan, maka tidak perlu lagi mengonsumsi suplemen," tegas Hilna.?

Sementara itu, Anggota Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Sapurta mengungkapkan, berpuasa pada masa Covid-19 tidak hanya menjaga pola makan seimbang saja, juga harus tetap melakukan aktivitas lainnya yang tak kalah penting seperti berolahraga kecil di dalam rumah.

"Olahraga harus tetap dilakukan, saat berpuasa kita bisa mengganti waktunya. Misalkan pagi seusai sahur dan sore menjelang berbuka. Untuk durasinya cukup 30 menit," ungkapnya.

Olahraga kecil seperti jogging ringan, bermain bola, bercanda dengan buah hati bisa membuat fisik menjadi lebih produktif dan mampu mengurangi stres.

"Dengan memperbanyak aktivitas fisik itu bisa melatih menjauhkan diri dari pikiran stres. Jika pikiran kita sehat, secara otomatis akan berpengaruh terhadap kesehatan badan kita," pungkasnya.

Hal senada diungkapkan Psikolog Irma Gustiana. Dia mengatakan, dengan berpikir positif akan memberikan kesehatan untuk badan dan pikiran kita selama berpuasa.

"Karena pikiran dan perasaan itu akan mempengaruhi badan. Kalau misalkan kita terlalu banyak berpikir yang jelek, maka akan mempengaruhi imunitas kita. Kalau imunitasnya sudah turun, nanti badannya menjadi sakit dan puasanya akan terganggu," jelasnya.

Dia menambahkan, masyarakat pun harus memilih-milih informasi yang diterima. Pastikan semua informasi tersebut memberikan dampak baik bagi perasaan. Lebih baik, selama Ramadan mendengarkan berita-berita yang menyenangkan atau mengikuti kuliah agama melalui media sosial.

"Kita bisa membuat daftar hal apa saja yang ingin kita lakukan untuk mengisi kegiatan Ramadan ini. Itu supaya kita tidak bingung puasa kali ini mau diisi dengan apa," paparnya. (Aprilia S Andyna)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More