Beri Kuliah Umum di Unpad, Erick Thohir: Ekosistem Regional Harga Mati

Sabtu, 23 April 2022 - 16:39 WIB
Di lingkup BUMN, kata Erick, pihaknya pun terus menggenjot program hilirisasi demi terciptanya ekosistem, seperti pembangunan smelter untuk hasil tambang hingga gasifikasi baru bara.

"Sekarang pertambangan harus hilirisasi, harus bangun smelter. Seperti nikel, awalnya tambang sekarang eazy baterai. Eazy baterai ini harus masif karena tidak mungkin kita diamkan. Selama ini kita impor mobil, hari ini harus kita produksi mobil karena kita punya baterainya. Kalau tidak mau, ya udah tidak usah ambil nikel kita," terangnya.

Bahkan, program hilirisasi pun juga diterapkan di bidang pangan untuk menjamin ketersediaan pangan dalam negeri. Melalui hilirisasi bidang pangan, kata Erick, petani yang sebelumnya objek kini menjadi subjek.

"Makanya kita punya program Makmur, petani dapat modal, PT Pupuk mendampingi, memberikan bibit karena banyak petani yang mendapatkan bibit yang salah, ketika tumbuh tidak menghasilkan yang baik. Kita juga memberikan asuransi, kalau Petani gagal panen ada asuransi dari Jasindo. Dan yang paling penting BUMN dan swasta jadi offtaker dari hasil pertanian jagung, kelapa sawit, tebu. Memang belum semua karena kita korporasi," paparnya.

Dalam kuliah umum yang juga digelar secara online itu, Erick kembali menekankan bahwa ekosistem harus segera terbangun di Indonesia, agar Indonesia mampu mengurangi ketergantungan kepada negara lain, sehingga dapat mandiri dan berdaulat.

"Ekosistem ini harus dilakukan. Sebuah perubahan, inovasi yang tidak semua orang suka, tapi harus kita jalankan. Kita harus berdaulat, mandiri, mengurangi ketergantungan. Memang tidak ada dunia yang 100 persen berdaulat, tapi paling tidak kita bisa menekan ketergantungan terhadap negara lain," tandas Erick.
(shf)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content