Ngaku Punya Kekuatan Magis, Dua Residivis Ini Kurasa ATM Korban
Jum'at, 24 April 2020 - 20:32 WIB
Setelah terjadi perbincangan, pelaku mengembalikan kartu ATM dengan dibungkus tisu. Tapi sebelum mengembalikannya kartu ATM sudah ditukar,
pelaku juga berpesan untuk membuka pada esok harinya.
"Pelaku ini meminjam dan menanyakan pin kartu ATM dengan dalih mengetes kejujuran. Sasaranya korban dipilih orang kaya dengan psikologi yang menurut mereka kurang, misalnya lesu," paparnya.
Para pelaku selanjutnya berpamitan dengan dalih hendak pergi ke mushola. Namun ditunggu sampai lama yidak kunjung kembali. Merasa
curiga, korban lantas membuka tisu yang digunakan untuk membungkus kartu ATM. Saat dibuka terkejut lantaran kartu ATM yang berada di dalam
bukan miliknya melainka milik pelaku dan ketika dicek saldonya nol.
“Sadar menjadi korban penipuan korban melapor ke bank untuk memblokirnya. Namun setelah dicek uang yang berada di kartu ATM-nya sebesar Rp11,5 juta habis. Korban selanjutnya melaporkan ke polisi, Rabu (22/4/2020),” terangnya.
Petugas menindaklanjuti dengan mengembangkan penyelidikan. Di antaraya dengan meminta keterangan pelapor dan mengumpulkan data pendukung lain yang berhubungan dengan kasus tersebut. Akhirnya petugas berhasil mengetahui keberadaan para pelaku dan mengamankan di Solo, Kamis(23/4/2020)
pukul 01,00 WIB.
Dari hasil pemeriksaan para pelaku mempunyai peran yang berbeda, HN menyediakan transport, JS dan DS mencari dan menyakinkan korban. DS juga yang mempraktekan proses pecah telur untuk membuat korban percaya. Mereka baru pertama melakukan aksi penipuan di wilayah Yogyakarta. Namun komplotan ini sudah 10 kali melakukan aksi kejahatan serupa di wilayah Jakarta.
pelaku juga berpesan untuk membuka pada esok harinya.
"Pelaku ini meminjam dan menanyakan pin kartu ATM dengan dalih mengetes kejujuran. Sasaranya korban dipilih orang kaya dengan psikologi yang menurut mereka kurang, misalnya lesu," paparnya.
Para pelaku selanjutnya berpamitan dengan dalih hendak pergi ke mushola. Namun ditunggu sampai lama yidak kunjung kembali. Merasa
curiga, korban lantas membuka tisu yang digunakan untuk membungkus kartu ATM. Saat dibuka terkejut lantaran kartu ATM yang berada di dalam
bukan miliknya melainka milik pelaku dan ketika dicek saldonya nol.
“Sadar menjadi korban penipuan korban melapor ke bank untuk memblokirnya. Namun setelah dicek uang yang berada di kartu ATM-nya sebesar Rp11,5 juta habis. Korban selanjutnya melaporkan ke polisi, Rabu (22/4/2020),” terangnya.
Petugas menindaklanjuti dengan mengembangkan penyelidikan. Di antaraya dengan meminta keterangan pelapor dan mengumpulkan data pendukung lain yang berhubungan dengan kasus tersebut. Akhirnya petugas berhasil mengetahui keberadaan para pelaku dan mengamankan di Solo, Kamis(23/4/2020)
pukul 01,00 WIB.
Dari hasil pemeriksaan para pelaku mempunyai peran yang berbeda, HN menyediakan transport, JS dan DS mencari dan menyakinkan korban. DS juga yang mempraktekan proses pecah telur untuk membuat korban percaya. Mereka baru pertama melakukan aksi penipuan di wilayah Yogyakarta. Namun komplotan ini sudah 10 kali melakukan aksi kejahatan serupa di wilayah Jakarta.
tulis komentar anda