Renungan Paskah Umat Kristiani, Ini Pesan Tokoh Agama di Papua
Sabtu, 16 April 2022 - 21:43 WIB
"Itulah sebabnya puncak penyaliban didahului oleh tujuh minggu perenungan dan puasa batiniah. Dalam menghayati dan memaknai minggu–minggu sengsara, kematian dan kebangkitan Kristus, saya dapat menyampaikan beberapa pandangan yang dapat menjadi bahan perenungan bersama," turutnya
Pdt. Freddy Toam menyebut bahwa pertama, orang Kristen adalah pribadi yang istimewa yang dipilih dan dikuduskan menjadi suatu bangsa dengan imamat kerajaan Allah untuk menatalayani bumi dan segenap isinya menjadi sebuah “Oikos“.
"Oikos yakni rumah tempat perteduhan bersama yang serasi dan selaras, seimbang (harmoni), mulia sebagaimana gambaran surgawi tempat di mana kehendak Tuhan terwujud. Jadilah kehendakmu di bumi seperti di surga (Matius 6 : 10).
Kedua; Orang Kristen yang merayakan Paskah pasti mengalami perubahan paradigma dalam mengimplementasikan imannya, dari pribadi yang berserah diri pada Tuhan, menjadi pribadi yang turut bersama Tuhan (sekutu dalam Tuhan) dalam mewujudkan hukum kasih, kebenaran, keadilan, perdamaian, membangun kesejahteraan, menggelorakan kesukacitaan di tengah-tengah dunia yang sedang bergelora dengan bekerja keras dan berdoa agar semuanya menjadi nyata (Yohanes 17 : 15 – 22).
Ketiga; Orang Kristen yang merayakan Paskah menjadi pribadi yang diperbaharui untuk memperbaharui, untuk membebaskan sesama dari semua bentuk intimidasi dan provokasi si jahat yang merajalela, yang memanipulasi kemulian Tuhan Allah dalam bayangan fatamorgana kemerdekaan politik..
Selain itu fatamorgana gerakan zaman baru hingga transformasi bebas nilai sehingga memasung dan menyeret manusia ke dalam belenggu roh-roh kesesatan (kuasa penyesatan), yang seakan mulia tetapi sejatinya menyeret manusia masuk ke dalam jurang kenistaan.
Keempat, perayaan Paskah adalah prasyarat hidup dalam kemuliaan Allah sebagai ahli waris kerajaan surga dengan jalan mempromosikan nilai-nilai kemuliaan ilahi agar dunia terus menerus diperbaharui.
Hal itu sebagai tempat di mana nama Tuhan disembah dan dipermuliakan, dipenuhi dengan persekutuan dan persaudaraan di antara orang-orang telah menerima pengampunan dan diperbaharui.
"Perenungan panjang selama 100 hari dalam pekan paskah tahun 2022 kiranya memberikan kekuatan bagi seluruh umat Kristen untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19 dengan semua variannya," tuturnya.
Selan itu membangun semangat perjuangan dan kemajuan untuk memperbaharui kehidupan bersama, diampuni untuk mengampuni dan dibebaskan untuk membebaskan sesama manusia dari kutuk dosa, kematian dan kebinasaan kekal. Selamat Paskah," pungkasnya.
Pdt. Freddy Toam menyebut bahwa pertama, orang Kristen adalah pribadi yang istimewa yang dipilih dan dikuduskan menjadi suatu bangsa dengan imamat kerajaan Allah untuk menatalayani bumi dan segenap isinya menjadi sebuah “Oikos“.
"Oikos yakni rumah tempat perteduhan bersama yang serasi dan selaras, seimbang (harmoni), mulia sebagaimana gambaran surgawi tempat di mana kehendak Tuhan terwujud. Jadilah kehendakmu di bumi seperti di surga (Matius 6 : 10).
Kedua; Orang Kristen yang merayakan Paskah pasti mengalami perubahan paradigma dalam mengimplementasikan imannya, dari pribadi yang berserah diri pada Tuhan, menjadi pribadi yang turut bersama Tuhan (sekutu dalam Tuhan) dalam mewujudkan hukum kasih, kebenaran, keadilan, perdamaian, membangun kesejahteraan, menggelorakan kesukacitaan di tengah-tengah dunia yang sedang bergelora dengan bekerja keras dan berdoa agar semuanya menjadi nyata (Yohanes 17 : 15 – 22).
Ketiga; Orang Kristen yang merayakan Paskah menjadi pribadi yang diperbaharui untuk memperbaharui, untuk membebaskan sesama dari semua bentuk intimidasi dan provokasi si jahat yang merajalela, yang memanipulasi kemulian Tuhan Allah dalam bayangan fatamorgana kemerdekaan politik..
Selain itu fatamorgana gerakan zaman baru hingga transformasi bebas nilai sehingga memasung dan menyeret manusia ke dalam belenggu roh-roh kesesatan (kuasa penyesatan), yang seakan mulia tetapi sejatinya menyeret manusia masuk ke dalam jurang kenistaan.
Keempat, perayaan Paskah adalah prasyarat hidup dalam kemuliaan Allah sebagai ahli waris kerajaan surga dengan jalan mempromosikan nilai-nilai kemuliaan ilahi agar dunia terus menerus diperbaharui.
Hal itu sebagai tempat di mana nama Tuhan disembah dan dipermuliakan, dipenuhi dengan persekutuan dan persaudaraan di antara orang-orang telah menerima pengampunan dan diperbaharui.
"Perenungan panjang selama 100 hari dalam pekan paskah tahun 2022 kiranya memberikan kekuatan bagi seluruh umat Kristen untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19 dengan semua variannya," tuturnya.
Selan itu membangun semangat perjuangan dan kemajuan untuk memperbaharui kehidupan bersama, diampuni untuk mengampuni dan dibebaskan untuk membebaskan sesama manusia dari kutuk dosa, kematian dan kebinasaan kekal. Selamat Paskah," pungkasnya.
tulis komentar anda