Serapan Anggaran Pemkot Makassar Masih Minim, Ini Penyebabnya
Selasa, 05 April 2022 - 22:03 WIB
MAKASSAR - Menutup triwulan I tahun anggaran 2022, serapan anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar masih minim. Serapan anggaran diketahui masih di kisaran 5 persen.
Jumlah serapan anggaran tersebut berkisar Rp245 miliar dari total besaran APBD tahun 2022 yang ditetapkan yakni Rp4,9 triliun.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar , Muh. Dakhlan membenarkan minimnya serapan anggaran awal tahun tersebut.
Kata dia, serapan anggaran pada awal tahun biasanya memang masih minim, sebab proyek-proyek besar belum ada yang berjalan.
"Ini kan SKPD besar rata-rata belum jalan. Yang jalan ini pasti belanja-belanja rutin saja. Proyek fisik kan belum ada," ucap Dakhlan, Selasa (5/3/2022).
"Biasa terjadi memang di awal tahun itu agak susah. Meskipun sudah bisa jalan, tapi di awal tahun memang hampir setiap tahun modelnya seperti ini," imbuhnya.
Kendati begitu, dia mengaku serapan anggaran pada triwulan I tahun ini memang agak rendah. Seyogyanya, serapan anggaran setiap triwulan berada di kisaran 20-25 persen.
"Tapi tahun ini memang agak rendah. Target per triwulan itu paling 20 persen untuk belanja. Kalau dianggarkan sekitar 20 persen belanja di triwulan pertama, berarti harusnya realisasinya sekitar itu," jelas Dakhlan.
Jumlah serapan anggaran tersebut berkisar Rp245 miliar dari total besaran APBD tahun 2022 yang ditetapkan yakni Rp4,9 triliun.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar , Muh. Dakhlan membenarkan minimnya serapan anggaran awal tahun tersebut.
Kata dia, serapan anggaran pada awal tahun biasanya memang masih minim, sebab proyek-proyek besar belum ada yang berjalan.
"Ini kan SKPD besar rata-rata belum jalan. Yang jalan ini pasti belanja-belanja rutin saja. Proyek fisik kan belum ada," ucap Dakhlan, Selasa (5/3/2022).
"Biasa terjadi memang di awal tahun itu agak susah. Meskipun sudah bisa jalan, tapi di awal tahun memang hampir setiap tahun modelnya seperti ini," imbuhnya.
Kendati begitu, dia mengaku serapan anggaran pada triwulan I tahun ini memang agak rendah. Seyogyanya, serapan anggaran setiap triwulan berada di kisaran 20-25 persen.
"Tapi tahun ini memang agak rendah. Target per triwulan itu paling 20 persen untuk belanja. Kalau dianggarkan sekitar 20 persen belanja di triwulan pertama, berarti harusnya realisasinya sekitar itu," jelas Dakhlan.
tulis komentar anda