Jelang Ramadhan, Minyak Goreng Curah Hilang di Pasaran Majalengka
Senin, 21 Maret 2022 - 11:52 WIB
MAJALENGKA - Kelangkaan minyak goreng (migor) curah, di Pasar Sindangkasih, Cigasong, Majalengka, berlanjut hingga awal pekan. Bahkan, di toko yang biasa menjual migor curah stok kosong.
Mustofa, pemilik toko besar yang biasa menjual migor partai besar, mengaku sudah sekitar lima hari Migor di tempatnya kosong. Alhasil, sejumlah drum dan dirigen terlihat ditata tanpa ada isinya.
"Lima hari kosong. Belum ada pengiriman. Pembeli mah padah nanyain," kata Mustofa, Senin (21/3/2022).
Kelangkaan migor tersebut, diakui Mustofa membuat banyak orang cukup merasa gelisah. Apalagi, saat ini menjelang bulan Ramadhan.
"Masyarakat mah gelisah. Apalagi menghadapi puasa kan. Terakhir ada teh tanggal 15 kemarin. Saat masih ada, saya menjual Rp15.500 per liter," beber dia.
Sebelumnya, saat kondisi normal, dalam satu pekan dirinya biasa menerima kiriman migor curah sebanyak 42 drum. Selain migor curah, tokonya juga menerima sekitar 20 karton migor kemasan.
"Dari mulai ada harga subsidi, jadi nggak jelas. Kacau gini minyak teh," papar dia.
Sementara itu, Koordinator Pasar Sindangkasih Supriadi mengatakan, selain di toko milik Mustofa, kondisi serupa juga terjadi di toko-toko lainnya.
"Toko Pak Mustofa itu kan toko yang menyediakan migor curah dalam jumlah besar. Kalau di situ nggak ada, ya berati emang kosong," tukasnya.
Mustofa, pemilik toko besar yang biasa menjual migor partai besar, mengaku sudah sekitar lima hari Migor di tempatnya kosong. Alhasil, sejumlah drum dan dirigen terlihat ditata tanpa ada isinya.
"Lima hari kosong. Belum ada pengiriman. Pembeli mah padah nanyain," kata Mustofa, Senin (21/3/2022).
Kelangkaan migor tersebut, diakui Mustofa membuat banyak orang cukup merasa gelisah. Apalagi, saat ini menjelang bulan Ramadhan.
"Masyarakat mah gelisah. Apalagi menghadapi puasa kan. Terakhir ada teh tanggal 15 kemarin. Saat masih ada, saya menjual Rp15.500 per liter," beber dia.
Sebelumnya, saat kondisi normal, dalam satu pekan dirinya biasa menerima kiriman migor curah sebanyak 42 drum. Selain migor curah, tokonya juga menerima sekitar 20 karton migor kemasan.
"Dari mulai ada harga subsidi, jadi nggak jelas. Kacau gini minyak teh," papar dia.
Sementara itu, Koordinator Pasar Sindangkasih Supriadi mengatakan, selain di toko milik Mustofa, kondisi serupa juga terjadi di toko-toko lainnya.
"Toko Pak Mustofa itu kan toko yang menyediakan migor curah dalam jumlah besar. Kalau di situ nggak ada, ya berati emang kosong," tukasnya.
(hsk)
tulis komentar anda