Komoditas Perhiasan Topang Nilai Ekspor Jawa Timur
Selasa, 16 Juni 2020 - 13:33 WIB
SURABAYA - Secara kumulatif, selama Januari-Mei 2020, ekspor Jawa Timur (Jatim) sebesar USD8,39 miliar atau turun 0,15 persen dibandingkan Januari-Mei 2019 yang sebesar USD8,40 miliar. Di bulan Mei, nilai ekspor Jatim Mei 2020 mencapai USD 1,25 miliar atau turun 30,82 persen dibanding Mei 2019.
Secara kumulatif selama Januari-Mei 2020, komoditas terbesar ekspor adalah emas dalam bentuk bongkah, ingot atau batang tuangan yang memberikan kontribusi ekspor sebesar 16 persen atau sebesar USD1,34 miliar. Disusul komoditas tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda, dengan kontribusi 5,82 persen atau sebesar USD 488,22 juta.
"Peringkat ketiga adalah komoditas sisa dan skrap dari logam mulia lainnya dengan kontribusi 4,94 persen atau setara USD414,85 juta," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jatim, Satriyo Wibowo dalam rilisnya, Selasa (16/6/2020).(baca juga: Ekspor Jatim Turun 30,87 Persen Pada April 2020, Ini Penyebabnya )
Selama Mei 2020, ekspor perhiasan tercatat USD278,07 juta. Nilai tersebut naik 248,08 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai USD79,89 juta. Perhiasan berkontribusi sebesar 22,49 persen pada total ekspor nonmigas Jatim di bulan Mei. Komoditas ini paling banyak diekspor ke Swiss dengan nilai USD152,48 juta.
"Peringkat kedua yang terbanyak diekspor Jawa Timur adalah Tembaga (HS 74) yang menyumbang nilai ekspor sebesar USD110,18 juta, atau naik sebesar 18,65 persen dibandingkan bulan sebelumnya," ujar Satriyo.(baca juga: Komoditas Emas Topang Kinerja Ekspor Jatim di Januari 2020 )
Berdasarkan 15 komoditas ekspor dengan nilai terbesar, komoditas emas dalam bentuk bongkah, ingot atau batang tuangan merupakan komoditas utama yang mengalami kenaikan nilai ekspor paling tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu menjadi USD191,41 juta setelah bulan sebelumnya tidak terdapat ekspor komoditas tersebut atau naik sebesar USD191,41 juta
Secara kumulatif selama Januari-Mei 2020, komoditas terbesar ekspor adalah emas dalam bentuk bongkah, ingot atau batang tuangan yang memberikan kontribusi ekspor sebesar 16 persen atau sebesar USD1,34 miliar. Disusul komoditas tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda, dengan kontribusi 5,82 persen atau sebesar USD 488,22 juta.
"Peringkat ketiga adalah komoditas sisa dan skrap dari logam mulia lainnya dengan kontribusi 4,94 persen atau setara USD414,85 juta," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jatim, Satriyo Wibowo dalam rilisnya, Selasa (16/6/2020).(baca juga: Ekspor Jatim Turun 30,87 Persen Pada April 2020, Ini Penyebabnya )
Selama Mei 2020, ekspor perhiasan tercatat USD278,07 juta. Nilai tersebut naik 248,08 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai USD79,89 juta. Perhiasan berkontribusi sebesar 22,49 persen pada total ekspor nonmigas Jatim di bulan Mei. Komoditas ini paling banyak diekspor ke Swiss dengan nilai USD152,48 juta.
"Peringkat kedua yang terbanyak diekspor Jawa Timur adalah Tembaga (HS 74) yang menyumbang nilai ekspor sebesar USD110,18 juta, atau naik sebesar 18,65 persen dibandingkan bulan sebelumnya," ujar Satriyo.(baca juga: Komoditas Emas Topang Kinerja Ekspor Jatim di Januari 2020 )
Berdasarkan 15 komoditas ekspor dengan nilai terbesar, komoditas emas dalam bentuk bongkah, ingot atau batang tuangan merupakan komoditas utama yang mengalami kenaikan nilai ekspor paling tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu menjadi USD191,41 juta setelah bulan sebelumnya tidak terdapat ekspor komoditas tersebut atau naik sebesar USD191,41 juta
(msd)
tulis komentar anda