Bandung Diguyur Hujan Es, Begini Penjelasan BMKG

Selasa, 08 Maret 2022 - 21:40 WIB
Susana hujan es yang melanda sebagian wilayah di Indonesia seperti Bandung dan Surabaya, BMKG pun memberikan penjelasan terkait fenomena ini. Foto: Dok/SINDOnews
BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Bandung memberikan penjelasan terkait cuaca ekstrem hujan es disertai angin kencang yang terjadi di Kota Bandung , Selasa (8/3/2022).

Kepala Stasiun Klimatologi Bogor Indra Gustari mengatakan, berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer tanggal 8 Maret 2022, saat ini cuaca di wilayah Jawa Barat masih dipengaruhi oleh fenomena global yakni La Nina yang ditunjukan oleh Indeks Nino 3.4 yang berada pada indeks -0.86 (nilai normal ± 0.5).





Kondisi itu berpengaruh signifikan terhadap pembentukan awan dan peningkatan hujan di wilayah Indonesia.

"Terpantau sirkulasi siklonik di sekitar Laut Arafura dan area netral point di Samudera Hindia Barat daya Jawa Barat, sehingga mengakibatkan adanya daerah pertemuan angin (konvergensi), belokan angin (konfluensi) dan perlambatan angin disekitar wilayah Jawa Barat, kondisi ini mengakibatkan pumpunan massa udara yang mendukung terjadinya pembentukan awan konvektif, " katanya.

Berdasarkan pengamatan cuaca permukaan dari Stasiun Geofisika Bandung, terpantau adanya pemanasan pada pagi hingga siang hari serta kelembaban udara yang cukup basah dapat mendukung terbentuknya awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus.

"Kondisi lokal berupa labilitas atmosfer di wilayah Jawa Barat termasuk Kota Bandung berada pada kategori labilitas sedang dengan potensi shower dan thunderstorm,” bebernya.



Data hujan Stasiun Geofisika Bandung sebesar 13.6 mm pukul 13.00 – 16.00 WIB (hujan ringan hingga sedang). Data angin di AWS Dago Pakar sebesar 28 km/jam arah Barat Daya (pukul 14.50 WIB).

"Kejadian curah hujan dengan intensitas sangat lebat – ekstrem masih berpotensi tinggi di wilayah Jawa Barat pada bulan Maret 2022 dimana sebagian besar wilayah Jawa Barat masih mengalami musim hujan 2021/2022 dan sebagian sudah mulai memasuki masa peralihan/pancaroba. Kepada masyarakat dan instansi yang terkait agar tetap waspada, " imbuh dia. Arif budianto
(nic)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content