Ricuh Demo Tolak Tambang Wadas, Massa Jebol Pintu Gerbang BBWS Yogyakarta
Selasa, 08 Maret 2022 - 20:21 WIB
SLEMAN - Aksi unjuk rasa menolak penambangan batuan andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah berlangsung ricuh di depan kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak, Sleman, Jogjakarta, Selasa (8/3/2022).
Aksi ini sempat diwarnai kericuhan saat ratusan massa berusaha masuk dan menjebol pintu gerbang kantor BBWS.
Ratusan massa dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa mendobrak paksa pintu gerbang kantor BBWS Serayu-Opak hingga jebol. Massa aksi berupaya memaksa masuk lantaran aksi mereka tidak mendapat tanggapan dari pihak terkait.
Akibat insiden ini, polisi sempat mengejar massa meskipun tak ada satupun yang diamankan. Guna menjaga kondusifitas, polisi hanya menyita sejumlah ban bekas yang rencananya hendak dibakar dalam aksi tersebut.
Dalam orasinya, Wetub Toa Tubun, LBH pendamping warga Wadas mewakili massa aksi menuntut BBWS Serayu-Opak untuk mencabut surat izin penetapan lingkungan (IPL) yang akan digunakan untuk penambangan di Desa Wadas.
Selain itu, mereka juga meminta penghentian segala bentuk kekerasan kepada warga Desa Wadas, khususnya kaum perempuan dan rencana eksploitasi penambangan.
Kawasan Desa Wadas rencananya akan digunakan sebagai quarry atau tempat untuk penambangan batu andesit.
Hasil dari penambangan tersebut kemudian akan digunakan untuk kebutuhan material penyelesaian pembangunan Bendungan Bener.
Aksi ini sempat diwarnai kericuhan saat ratusan massa berusaha masuk dan menjebol pintu gerbang kantor BBWS.
Ratusan massa dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa mendobrak paksa pintu gerbang kantor BBWS Serayu-Opak hingga jebol. Massa aksi berupaya memaksa masuk lantaran aksi mereka tidak mendapat tanggapan dari pihak terkait.
Akibat insiden ini, polisi sempat mengejar massa meskipun tak ada satupun yang diamankan. Guna menjaga kondusifitas, polisi hanya menyita sejumlah ban bekas yang rencananya hendak dibakar dalam aksi tersebut.
Dalam orasinya, Wetub Toa Tubun, LBH pendamping warga Wadas mewakili massa aksi menuntut BBWS Serayu-Opak untuk mencabut surat izin penetapan lingkungan (IPL) yang akan digunakan untuk penambangan di Desa Wadas.
Selain itu, mereka juga meminta penghentian segala bentuk kekerasan kepada warga Desa Wadas, khususnya kaum perempuan dan rencana eksploitasi penambangan.
Kawasan Desa Wadas rencananya akan digunakan sebagai quarry atau tempat untuk penambangan batu andesit.
Hasil dari penambangan tersebut kemudian akan digunakan untuk kebutuhan material penyelesaian pembangunan Bendungan Bener.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda