Kasus Covid-19 Meningkat, Pembelajaran Tatap Muka di Gowa Tetap Berjalan
Kamis, 03 Maret 2022 - 16:57 WIB
GOWA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa tetap melaksanakan proses bejalar-mengajar dengan sistem pembelajaran tatap muka (PTM). Sekalipun, kasus positif Covid-19 cenderung meningkat.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, penutupan sekolah atau pembelajaran secara online baru akan dilaksanakan jika di sekolah tersebut ditemukan kasus Covid-19.
Baca Juga: protokol kesehatan (prokes)
"Kemarin waktu kasus Covid melanda pun, sekolah-sekolah di Gowa Tetap patuh protap dengan hanya kapasitas 50%," paparnya.
Adnan merinci, saat ini jumlah anak usia 6-11 tahun yang telah melakukan vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 54 persen. Sedang dosis kedua baru mencapai 1 persen.
Jumlah ini kata Adnan, karena Kabupaten Gowa memang baru melaksanakan vaksinasi anak. Sehingga pihaknya saat ini masih fokus pada vaksinasi dosis pertama.
Baca Juga: Bupati Adnan
Menurutnya, edukasi vaksinasi terhadap anak masih kurang sehingga masih banyak yang percaya dengan pemberitaan negatif yang beredar.
"Kita tidak menampik beberapa orang tua menolak anaknya untuk divaksin. Ini tentu karena kurangnya edukasi dan banyaknya kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan yang beredar," ujarnya.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, penutupan sekolah atau pembelajaran secara online baru akan dilaksanakan jika di sekolah tersebut ditemukan kasus Covid-19.
Baca Juga: protokol kesehatan (prokes)
"Kemarin waktu kasus Covid melanda pun, sekolah-sekolah di Gowa Tetap patuh protap dengan hanya kapasitas 50%," paparnya.
Adnan merinci, saat ini jumlah anak usia 6-11 tahun yang telah melakukan vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 54 persen. Sedang dosis kedua baru mencapai 1 persen.
Jumlah ini kata Adnan, karena Kabupaten Gowa memang baru melaksanakan vaksinasi anak. Sehingga pihaknya saat ini masih fokus pada vaksinasi dosis pertama.
Baca Juga: Bupati Adnan
Menurutnya, edukasi vaksinasi terhadap anak masih kurang sehingga masih banyak yang percaya dengan pemberitaan negatif yang beredar.
"Kita tidak menampik beberapa orang tua menolak anaknya untuk divaksin. Ini tentu karena kurangnya edukasi dan banyaknya kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan yang beredar," ujarnya.
tulis komentar anda