Kasus Covid-19 Meningkat, Pembelajaran Tatap Muka di Gowa Tetap Berjalan
loading...
A
A
A
GOWA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa tetap melaksanakan proses bejalar-mengajar dengan sistem pembelajaran tatap muka (PTM). Sekalipun, kasus positif Covid-19 cenderung meningkat.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, penutupan sekolah atau pembelajaran secara online baru akan dilaksanakan jika di sekolah tersebut ditemukan kasus Covid-19.
Baca Juga: protokol kesehatan (prokes)
"Kemarin waktu kasus Covid melanda pun, sekolah-sekolah di Gowa Tetap patuh protap dengan hanya kapasitas 50%," paparnya.
Adnan merinci, saat ini jumlah anak usia 6-11 tahun yang telah melakukan vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 54 persen. Sedang dosis kedua baru mencapai 1 persen.
Jumlah ini kata Adnan, karena Kabupaten Gowa memang baru melaksanakan vaksinasi anak. Sehingga pihaknya saat ini masih fokus pada vaksinasi dosis pertama.
Baca Juga: Bupati Adnan
Menurutnya, edukasi vaksinasi terhadap anak masih kurang sehingga masih banyak yang percaya dengan pemberitaan negatif yang beredar.
"Kita tidak menampik beberapa orang tua menolak anaknya untuk divaksin. Ini tentu karena kurangnya edukasi dan banyaknya kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan yang beredar," ujarnya.
Adnan menjelaskan, tujuan dari vaksinasi ini sangat jelas yakni membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity bagi anak, terlebih saat ini pembelajaran tatap muka telah dilakukan.
"Vaksin ini untuk melindungi anak-anak kita dari penularan Covid-19 . Ini sama halnya dengan imunisasi, yakni memperkuat imun anak-anak kita untuk melawan Covid-19. Kenapa anak usia sekolah butuh divaksin? karena kita saat ini telah memulai pembelajaran tatap muka, sehingga vaksinasi ini kita harapkan bisa meminimalisir penularan di sekolah," jelas orang nomor satu di Gowa ini.
Lebih lanjut, Adnan memaparkan jenis vaksin Covid-19 bagi anak yaitu Sinovac (Coronavac), dengan dosis 0.5 ml intramuskular di bagian lengan sebanyak 2 kali dengan jarak antar dosis 4 minggu serta didampingi orang tua.
Baca juga:Pemkab Gowa Siapkan Rp25 Miliar untuk Bangun MPP
Olehnya ia mengajak seluruh masyarakat khususnya orang tua murid untuk mengikutsertakan anaknya melakukan vaksinasi, apalagi ini merupakan rekomendasi dari para ahli salah satunya Ikatan Dokter Anak Indonesia.
"Ayo, bapak dan ibu yang anaknya sudah sekolah atau usia 6 tahun ke atas untuk mengikut sertakan buah hatinya pada program vaksinasi di sekolah masing-masing, atau tempat-tempat lain yang mendukung vaksinasi anak usia sekolah, karena vaksinasi ini dilakukan tentu dengan rekomendasi dari para ahli," imbuhnya.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, penutupan sekolah atau pembelajaran secara online baru akan dilaksanakan jika di sekolah tersebut ditemukan kasus Covid-19.
Baca Juga: protokol kesehatan (prokes)
"Kemarin waktu kasus Covid melanda pun, sekolah-sekolah di Gowa Tetap patuh protap dengan hanya kapasitas 50%," paparnya.
Adnan merinci, saat ini jumlah anak usia 6-11 tahun yang telah melakukan vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 54 persen. Sedang dosis kedua baru mencapai 1 persen.
Jumlah ini kata Adnan, karena Kabupaten Gowa memang baru melaksanakan vaksinasi anak. Sehingga pihaknya saat ini masih fokus pada vaksinasi dosis pertama.
Baca Juga: Bupati Adnan
Menurutnya, edukasi vaksinasi terhadap anak masih kurang sehingga masih banyak yang percaya dengan pemberitaan negatif yang beredar.
"Kita tidak menampik beberapa orang tua menolak anaknya untuk divaksin. Ini tentu karena kurangnya edukasi dan banyaknya kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan yang beredar," ujarnya.
Adnan menjelaskan, tujuan dari vaksinasi ini sangat jelas yakni membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity bagi anak, terlebih saat ini pembelajaran tatap muka telah dilakukan.
"Vaksin ini untuk melindungi anak-anak kita dari penularan Covid-19 . Ini sama halnya dengan imunisasi, yakni memperkuat imun anak-anak kita untuk melawan Covid-19. Kenapa anak usia sekolah butuh divaksin? karena kita saat ini telah memulai pembelajaran tatap muka, sehingga vaksinasi ini kita harapkan bisa meminimalisir penularan di sekolah," jelas orang nomor satu di Gowa ini.
Lebih lanjut, Adnan memaparkan jenis vaksin Covid-19 bagi anak yaitu Sinovac (Coronavac), dengan dosis 0.5 ml intramuskular di bagian lengan sebanyak 2 kali dengan jarak antar dosis 4 minggu serta didampingi orang tua.
Baca juga:Pemkab Gowa Siapkan Rp25 Miliar untuk Bangun MPP
Olehnya ia mengajak seluruh masyarakat khususnya orang tua murid untuk mengikutsertakan anaknya melakukan vaksinasi, apalagi ini merupakan rekomendasi dari para ahli salah satunya Ikatan Dokter Anak Indonesia.
"Ayo, bapak dan ibu yang anaknya sudah sekolah atau usia 6 tahun ke atas untuk mengikut sertakan buah hatinya pada program vaksinasi di sekolah masing-masing, atau tempat-tempat lain yang mendukung vaksinasi anak usia sekolah, karena vaksinasi ini dilakukan tentu dengan rekomendasi dari para ahli," imbuhnya.
(luq)