Atasi Masalah Sampah, Plt Wali Kota Cimahi: Paradigma Penanganan Harus Diubah
Selasa, 01 Maret 2022 - 05:29 WIB
CIMAHI - Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana meminta masyarakat mengubah paradigma lama soal penanganan sampah yang hanya dilakukan dengan dikumpulkan, angkut, dan buang. Sebab hal tersebut tidak akan menjadi solusi untuk mengentaskan permasalahan sampah yang dari tahun ke tahun terus bertambah di Kota Cimahi yang memiliki keterbatasan lahan.
"Paradigma penanganan sampah harus diubah, menjadi pengelolaan dengan penekanan pada upaya pemilahan dan pengurangan timbunan di hulunya," kata Ngatiyana, Senin (28/2/2022).
Dirinya meminta, pembagian peran pengelolaan sampah mulai dari hulu hingga ke hilir harus diwujudkan. Ini dikarenakan pemerintah tidak bisa menyelesaikan permasalahan sampah tanpa ada keterlibatan dari masyarakat. Apalagi setiap harinya volume sampah di Cimahi mencapai 270 ton.
Dicontohkannya, pengelolaan sampah yang salah seperti dibakar, ditimbun, menjadi salah satu sumber emisi gas rumah kaca khususnya gas methan. Itu bisa mendorong terjadinya perubahan iklim yang sangat cepat dan bisa berdampak kepada lingkungan.
"Kami ingin pengelolaan sampah dapat diintegrasikan dengan program kampung iklim yang sudah ada di Kota Cimahi. Tujuannya agar target pengurangan sampah dan target pengurangan emisi gas rumah kaca dapat tercapai," harapnya.
Menurutnya, salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan itu dengan meningkatkan peran bank sampah dalam pengurangan sampah dari masyarakat. Masyarakat bisa memilah sampah dari rumah dan mereka juga bisa mendapatkan keuntungan secara ekonomi.
"Butuh kontribusi dan kerja sama yang komprehensif dari berbagai pihak, pemerintah, pelaku usaha, institusi non pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat, agar target pengurangan sampah serta pengurangan emisi gas rumah kaca bisa terwujud," pungkasnya.
"Paradigma penanganan sampah harus diubah, menjadi pengelolaan dengan penekanan pada upaya pemilahan dan pengurangan timbunan di hulunya," kata Ngatiyana, Senin (28/2/2022).
Baca Juga
Dirinya meminta, pembagian peran pengelolaan sampah mulai dari hulu hingga ke hilir harus diwujudkan. Ini dikarenakan pemerintah tidak bisa menyelesaikan permasalahan sampah tanpa ada keterlibatan dari masyarakat. Apalagi setiap harinya volume sampah di Cimahi mencapai 270 ton.
Dicontohkannya, pengelolaan sampah yang salah seperti dibakar, ditimbun, menjadi salah satu sumber emisi gas rumah kaca khususnya gas methan. Itu bisa mendorong terjadinya perubahan iklim yang sangat cepat dan bisa berdampak kepada lingkungan.
"Kami ingin pengelolaan sampah dapat diintegrasikan dengan program kampung iklim yang sudah ada di Kota Cimahi. Tujuannya agar target pengurangan sampah dan target pengurangan emisi gas rumah kaca dapat tercapai," harapnya.
Menurutnya, salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan itu dengan meningkatkan peran bank sampah dalam pengurangan sampah dari masyarakat. Masyarakat bisa memilah sampah dari rumah dan mereka juga bisa mendapatkan keuntungan secara ekonomi.
"Butuh kontribusi dan kerja sama yang komprehensif dari berbagai pihak, pemerintah, pelaku usaha, institusi non pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat, agar target pengurangan sampah serta pengurangan emisi gas rumah kaca bisa terwujud," pungkasnya.
(don)
tulis komentar anda