23 WNA Jamaah Tablig Diisolasi di Masjid Jami, 1 Positif Corona
Senin, 13 April 2020 - 18:21 WIB
SUNGGUMINASA - Satu dari 24 jamaah tablig yang merupakan warga negara asing (WNA) asal India dinyatakan positif corona pasca menjalani rapid tes di Markas Dakwah Masjid Jami Al Hidayah Kelurahan Paccinongan, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Senin (13/4/2020).
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, saat ini yang bersangkutan sudah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani isolasi dan perawatan lebih lanjut.
"Sementara jamaah yang lain, kami terus melakukan pengawasan dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar mereka tidak keluar ke wilayah Markas Dakwah Masjid Jami Al Hidayah," ungkapnya.
Dia mengatakan, keberadaan WNA asal India di Sulsel sangat berpotensi menyebarkan COVID-19, mengingat Markas Dakwah Masjid Jami Al Hidayah menjadi tempat berkumpulnya jamaah tabliq.
Untuk mendukung isolasi mandiri ke-23 jamaah itu, maka selama pelaksanaan isolasi mandiri sampai 14 hari ke depan, Pemkab Gowa akan memenuhi kebutuhan pangan mereka. Selain itu, Pemkab Gowa juga akan menyemprot disinfektan secara menyeluruh di kawasan masjid. "Jadi kebutuhan sembako mereka akan kami penuhi selama 14 hari menjalani isolasi," katanya.
Menurut dia, ke- 24 jamaah tablig tersebut bukan bagian dari kelompok jamaah tabliq yang bermarkas di Kerung-Kerung atau kelompok Ijtima Pakkato Gowa. Kedatangan mereka di Indonesia, lanjut Adnan, tercatat pada tanggal 20 Desember 2019.
Sebelum ke Sulsel, mereka sempat melakukan syiar ke Sulbar pada 26 Januari 2020. Sementara untuk kedatangan di Kabupaten Gowa tercatat pada 26 Maret 2020. "Hanya karena situasi yang tidak memungkinkan sehingga mereka belum melakukan kegiatan syiar sampai saat ini," jelasnya.
Adnan menambahkan, sebenarnya ke-24 orang ini sudah memiliki jadwal kepulangan dengan 3 gelombang. Yakni pada 8 April, 10 Mei, dan 13 Mei. Penerbangan mengambil jalur New Delhi melalui Kuala Lumpur.
Hanya saja, penerbangan kelompok yang sedianya kembali pada 8 April belum bisa dilakukan karena Malaysia masih memberlakukan lockdown.
Kepala Puskesmas Samata dr. Rahma mengatakan, seluruh jamaah tabligh telah menjalani isolasi mandiri. Satu di antaranya yang dari hasil pemeriksaan ditemukan memiliki gejala klinis masih akan dipastikan apakah dari hasil swab positif atau tidak. "Besok dan lusa tim puskesmas akan datang mengambil swab untuk memastikan hasilnya apakah betul positif," terangnya.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, saat ini yang bersangkutan sudah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani isolasi dan perawatan lebih lanjut.
"Sementara jamaah yang lain, kami terus melakukan pengawasan dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar mereka tidak keluar ke wilayah Markas Dakwah Masjid Jami Al Hidayah," ungkapnya.
Dia mengatakan, keberadaan WNA asal India di Sulsel sangat berpotensi menyebarkan COVID-19, mengingat Markas Dakwah Masjid Jami Al Hidayah menjadi tempat berkumpulnya jamaah tabliq.
Untuk mendukung isolasi mandiri ke-23 jamaah itu, maka selama pelaksanaan isolasi mandiri sampai 14 hari ke depan, Pemkab Gowa akan memenuhi kebutuhan pangan mereka. Selain itu, Pemkab Gowa juga akan menyemprot disinfektan secara menyeluruh di kawasan masjid. "Jadi kebutuhan sembako mereka akan kami penuhi selama 14 hari menjalani isolasi," katanya.
Menurut dia, ke- 24 jamaah tablig tersebut bukan bagian dari kelompok jamaah tabliq yang bermarkas di Kerung-Kerung atau kelompok Ijtima Pakkato Gowa. Kedatangan mereka di Indonesia, lanjut Adnan, tercatat pada tanggal 20 Desember 2019.
Sebelum ke Sulsel, mereka sempat melakukan syiar ke Sulbar pada 26 Januari 2020. Sementara untuk kedatangan di Kabupaten Gowa tercatat pada 26 Maret 2020. "Hanya karena situasi yang tidak memungkinkan sehingga mereka belum melakukan kegiatan syiar sampai saat ini," jelasnya.
Adnan menambahkan, sebenarnya ke-24 orang ini sudah memiliki jadwal kepulangan dengan 3 gelombang. Yakni pada 8 April, 10 Mei, dan 13 Mei. Penerbangan mengambil jalur New Delhi melalui Kuala Lumpur.
Hanya saja, penerbangan kelompok yang sedianya kembali pada 8 April belum bisa dilakukan karena Malaysia masih memberlakukan lockdown.
Kepala Puskesmas Samata dr. Rahma mengatakan, seluruh jamaah tabligh telah menjalani isolasi mandiri. Satu di antaranya yang dari hasil pemeriksaan ditemukan memiliki gejala klinis masih akan dipastikan apakah dari hasil swab positif atau tidak. "Besok dan lusa tim puskesmas akan datang mengambil swab untuk memastikan hasilnya apakah betul positif," terangnya.
(agn)
tulis komentar anda