Memprihatinkan, Kualitas Beras Bantuan BPNT Tak Layak Dikonsumsi
Rabu, 09 Februari 2022 - 18:49 WIB
PONOROGO - Beras bantuan untuk warga miskin di Ponorogo, Jawa Timur tak layak konsumsi. Kondisinya memprihatinkan, berjamur, hancur, berkutu dan apek baunya. Tak hanya beras, bantuan sayur, telur dan daging juga tak bisa dimakan karena membusuk.
Kondisi ini dikeluhkan ribuan warga penerima bantuan. Warga juga menyayangkan kondisi seperti ini. Di antaranya dikeluhkan warga Desa Sawo, Ponorogo. Warga menyebut, dari satu kilogram beras, satu kilo adalah menir atau beras hancur.
Baca juga: Vaksin Merah Putih Mulai Uji Klinis Fase I, Khofifah Ajak Masyarakat Jadi Relawan
"Kenyataan ini terjadi juga di Kecamatan Jenangan, Kecamatan Pulung dan Ngrayun. Bantuan untuk warga tak pantas untuk dikonsumsi," terang anggota DPRD Ponorogo, Agung Prayitno.
Data di Dinas Sosial menunjukkan, paket progra, BPNT dibagikan kepada 97.000 lebih keluarga miskin atau keluarga penerima manfaat. Dari jumlah tersebut, 16.000 di antaranya penerima darurat.
Agung mendesak agen yang menyelurkan bantuan untuk mengganti beras dan barang yang rusak dengan yang baru dan layak dikonsumsi.
Kepala Dinas Sosial Ponorogo, Gulang Winarno menyebut, warga yang menerima beras kualitas buruk sudah diganti yang bagus atau sesuai standar.
Kondisi ini dikeluhkan ribuan warga penerima bantuan. Warga juga menyayangkan kondisi seperti ini. Di antaranya dikeluhkan warga Desa Sawo, Ponorogo. Warga menyebut, dari satu kilogram beras, satu kilo adalah menir atau beras hancur.
Baca juga: Vaksin Merah Putih Mulai Uji Klinis Fase I, Khofifah Ajak Masyarakat Jadi Relawan
"Kenyataan ini terjadi juga di Kecamatan Jenangan, Kecamatan Pulung dan Ngrayun. Bantuan untuk warga tak pantas untuk dikonsumsi," terang anggota DPRD Ponorogo, Agung Prayitno.
Data di Dinas Sosial menunjukkan, paket progra, BPNT dibagikan kepada 97.000 lebih keluarga miskin atau keluarga penerima manfaat. Dari jumlah tersebut, 16.000 di antaranya penerima darurat.
Agung mendesak agen yang menyelurkan bantuan untuk mengganti beras dan barang yang rusak dengan yang baru dan layak dikonsumsi.
Kepala Dinas Sosial Ponorogo, Gulang Winarno menyebut, warga yang menerima beras kualitas buruk sudah diganti yang bagus atau sesuai standar.
(msd)
tulis komentar anda