Merinding, Upacara Bersih Darah Dayak Menumpas Tentara Belanda dan Jepang
Sabtu, 29 Januari 2022 - 07:07 WIB
Para pelayanan itu lalu menaruh racun ke dalam minuman para opsir tentara Jepang. Celakanya, aksi ini ketahuan.
Jepang sangat marah dan mengumpulkan semua tokoh yang datang. Mereka lalu diangkut dengan menggunakan truk dan dibunuh. Sejak itu, pembunuhan oleh tentara Jepang di Kalbar menjadi semakin brutal.
Pada 21 Desember 1943, sebanyak 23 orang pemimpin pergerakan dibantai oleh tentara Jepang di pinggir jalan. Kepala mereka dipancung. Tercatat, sebanyak 750 orang lainnya juga dilakukan pembunuhan secara massal oleh Jepang.
Pada Juni 1943, pemimpin gerakan ilegal yang juga Gubernur Kalimantan BJ Haga akan melakukan pemberontakan.
Tetapi rencana ini bocor oleh mata-mata Jepang. Sebanyak 275 orang yang dicurigai, kemudian ditangkap dan dibunuh. Nasib BJ Haga tidak kalah buruk. Pembantaian itu dilakuan di Desa Mandor dan dikenal sebagai Peristiwa Mandor.
Saat ini, pembunuhan oleh tentara Jepang hampir berlangsung setiap hari. Tidak hanya membunuh, para tentara Jepang juga melakukan pemerkosaan terhadap para wanita dan merampas semua harta benda milik penduduk.
Jika permukaan kota, penaklukkan dilakukan dengan mudah. Tidak demikian di kawasan pedalaman Dayak Kalbar.
Pertama-tama, mereka menyita semua perlengkapan perang yang bisa digunakan oleh penduduk, seperti senapan lantak, sumpit, mandau, panah, tombak, parang dan lainnya. Semuanya senjata tradisional.
Jepang sangat marah dan mengumpulkan semua tokoh yang datang. Mereka lalu diangkut dengan menggunakan truk dan dibunuh. Sejak itu, pembunuhan oleh tentara Jepang di Kalbar menjadi semakin brutal.
Pada 21 Desember 1943, sebanyak 23 orang pemimpin pergerakan dibantai oleh tentara Jepang di pinggir jalan. Kepala mereka dipancung. Tercatat, sebanyak 750 orang lainnya juga dilakukan pembunuhan secara massal oleh Jepang.
Baca Juga
Pada Juni 1943, pemimpin gerakan ilegal yang juga Gubernur Kalimantan BJ Haga akan melakukan pemberontakan.
Tetapi rencana ini bocor oleh mata-mata Jepang. Sebanyak 275 orang yang dicurigai, kemudian ditangkap dan dibunuh. Nasib BJ Haga tidak kalah buruk. Pembantaian itu dilakuan di Desa Mandor dan dikenal sebagai Peristiwa Mandor.
Saat ini, pembunuhan oleh tentara Jepang hampir berlangsung setiap hari. Tidak hanya membunuh, para tentara Jepang juga melakukan pemerkosaan terhadap para wanita dan merampas semua harta benda milik penduduk.
Jika permukaan kota, penaklukkan dilakukan dengan mudah. Tidak demikian di kawasan pedalaman Dayak Kalbar.
Pertama-tama, mereka menyita semua perlengkapan perang yang bisa digunakan oleh penduduk, seperti senapan lantak, sumpit, mandau, panah, tombak, parang dan lainnya. Semuanya senjata tradisional.
tulis komentar anda