Dipelototi 24 Jam Achmad Husein, Pamkab Banyumas Raih Peringkat ke-6 Nasional MCP
Minggu, 23 Januari 2022 - 16:45 WIB
Atas dasar itulah, Husein meminta seluruh data pelayanan hingga penggunaan anggaran, harus dilaporkan kepadanya dan dibawa kedalam rapat, sebelum di masukan dalam aplikasi MCP.
“Syukur Alhamdulillah, Banyumas ada diperingkat 6 Nasional dengan indeks 95,79 dalam instruemen pencegahan korupsi MCP KPK. Kita sedang kuatkan lini penagihan tunggakan pajak dan sertifikasi aset” tutur Husein.
“Yang paling penting jangan sampai fraud, risikonya besar sekali, dapat menyebabkan pemerintah daerah gagal mencapai tujuan yang ditetapkan,” lanjut Husein.
Pria yang dijuluki bakul peso ini, menuturkan seluruh aparatur pemerintah di Kabupaten Banyumas telah menerapkan hidup sederhana layaknya seorang kesatria (pahlawan), tidak glamor apalagi hedon, agar terhindar dari perilaku koruptif.
Seluruh abdi negara di Banyumas, tutur Husein, senantiasa menjaga moral, budaya dan etika serta marwah Banyumas sebagai Kota Satria, kota lahirnya pahlawan Adipati Wirasaba, Joko Kaiman, Jenderal Soedirman, Gatot Subroto, Sony Harsoeno, Yasir Hadi Broto, Soepardjo Roestam dan Soerono yang dikenal sebagai sosok sederhana. Baca: Awas! Virus Demam Babi Asal Afrika Merebak di Barito Timur.
Sifat sederhana inilah yang mampu mengekang ketamakan, sisi gelap terdalam manusia yang dapat merubah perilaku siapapun layaknya se ekor binatang.
“Ingat, korupsi terjadi karena adanya keserakahan (tamak), adanya peluang (celah, sistem yang buruk), gaya hidup hedon (glamoristik), sehingga siapapun dapat berperangi layaknya se ekor tikus, tidak pernah puas dan selalu merasa kurang dengan apa yang dimilikinya,” pungkas Husein.
Sebelumnya, KPK bersama Kemendagri dan BPKP me-launching pengelolaan Monitoring Centre for Prevention (MCP) dan dilanjutkan launching Sistem Infomasi Pengawasan Inspektorat Jenderal (SIWASIAT) dan pemberian kepada apresiasi kepada Kepala Daerah yang telah menindaklanjuti hasil pengawasan Itjen Kemendagri secara tepat waktu. Baca Juga: Jangan Sok Gaya Pakai Knalpot Brong di Jawa Tengah, Pasti Kena Razia!.
Acara ini digelar dalam rangka memperkuat posisi APIP dan meningkatkan sinergi diantara Kementerian Dalam Negeri, KPK dan BPKP serta pimpinan daerah dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi khususnya di daerah.
“Syukur Alhamdulillah, Banyumas ada diperingkat 6 Nasional dengan indeks 95,79 dalam instruemen pencegahan korupsi MCP KPK. Kita sedang kuatkan lini penagihan tunggakan pajak dan sertifikasi aset” tutur Husein.
“Yang paling penting jangan sampai fraud, risikonya besar sekali, dapat menyebabkan pemerintah daerah gagal mencapai tujuan yang ditetapkan,” lanjut Husein.
Pria yang dijuluki bakul peso ini, menuturkan seluruh aparatur pemerintah di Kabupaten Banyumas telah menerapkan hidup sederhana layaknya seorang kesatria (pahlawan), tidak glamor apalagi hedon, agar terhindar dari perilaku koruptif.
Seluruh abdi negara di Banyumas, tutur Husein, senantiasa menjaga moral, budaya dan etika serta marwah Banyumas sebagai Kota Satria, kota lahirnya pahlawan Adipati Wirasaba, Joko Kaiman, Jenderal Soedirman, Gatot Subroto, Sony Harsoeno, Yasir Hadi Broto, Soepardjo Roestam dan Soerono yang dikenal sebagai sosok sederhana. Baca: Awas! Virus Demam Babi Asal Afrika Merebak di Barito Timur.
Sifat sederhana inilah yang mampu mengekang ketamakan, sisi gelap terdalam manusia yang dapat merubah perilaku siapapun layaknya se ekor binatang.
“Ingat, korupsi terjadi karena adanya keserakahan (tamak), adanya peluang (celah, sistem yang buruk), gaya hidup hedon (glamoristik), sehingga siapapun dapat berperangi layaknya se ekor tikus, tidak pernah puas dan selalu merasa kurang dengan apa yang dimilikinya,” pungkas Husein.
Sebelumnya, KPK bersama Kemendagri dan BPKP me-launching pengelolaan Monitoring Centre for Prevention (MCP) dan dilanjutkan launching Sistem Infomasi Pengawasan Inspektorat Jenderal (SIWASIAT) dan pemberian kepada apresiasi kepada Kepala Daerah yang telah menindaklanjuti hasil pengawasan Itjen Kemendagri secara tepat waktu. Baca Juga: Jangan Sok Gaya Pakai Knalpot Brong di Jawa Tengah, Pasti Kena Razia!.
Acara ini digelar dalam rangka memperkuat posisi APIP dan meningkatkan sinergi diantara Kementerian Dalam Negeri, KPK dan BPKP serta pimpinan daerah dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi khususnya di daerah.
(nag)
tulis komentar anda