Dinas Kesehatan Luwu Diduga Lepas Tangan Kasus Magrifah
Kamis, 13 Januari 2022 - 21:03 WIB
LUWU - Selain diduga salah prosedural pelaksanaan vaksinasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Luwu, juga diduga lepas tangan atas kasus Magrifah.
Diberitakan sebelumnya, Magrifah warga Desa Toddopuli Kecamatan Bua, dengan riwayat penyakit jantung dan Hypertensi pingsan usai divaksin.
Dirinya mendapat suntikan vaksin oleh petugas vaksinasi dari Dinas Kesehatan pada tanggal 18 Desember 2021. Setelah mendapat suntikan vaksin pertama jenis moderna, Magrifah, jatuh pingsan dan dilarikan ke rumah sakit hingga menjalani perawatan di ICU selama 3 hari.
Ditemui di rumahnya, Kamis, (13/1) siang Magrifah, terlihat loyo, saat tengah berjemur di depan rumahnya, sekira pukul 09.20 WITA.
"Yang saya harap ada petugas dari Dinas Kesehatan datang menjenguk dan minta maaf, utamanya petugas yang suntik vaksin saya saat itu, kalau tidak salah ingat namanya Nurul Hidayah, kalau salah saya mohon maaf, saya harap ada itikad baik nya," ujarnya.
"Saya tidak minta biaya pengobatan, saya hanya berharap ada perhatian dari Dinas Kesehatan, datang menanyakan kesehatan dan kabar saya. Namun sejak saya masuk rumah sakit setelah vaksin sampai saat ini orang Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, tidak datang," ujarnya.
Magrifah menyampaikan, nanti setelah kasus nya viral, barulah Kepala Puskesmas Bua datang menjenguk nya, Rabu sore lalu.
"Yang saya harap, orang dinas, utamanya yang suntik vaksin saya. Saya sangat sayangkan, karena sebelum vaksin, dua kali saya sampaikan, jika saya ada riwayat Jantung , bahkan saya bawa rujukan berobat dari dokter ahli jantung dan penyakit dalam, tetapi tetap dia minta saya untuk vaksin," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Magrifah warga Desa Toddopuli Kecamatan Bua, dengan riwayat penyakit jantung dan Hypertensi pingsan usai divaksin.
Dirinya mendapat suntikan vaksin oleh petugas vaksinasi dari Dinas Kesehatan pada tanggal 18 Desember 2021. Setelah mendapat suntikan vaksin pertama jenis moderna, Magrifah, jatuh pingsan dan dilarikan ke rumah sakit hingga menjalani perawatan di ICU selama 3 hari.
Ditemui di rumahnya, Kamis, (13/1) siang Magrifah, terlihat loyo, saat tengah berjemur di depan rumahnya, sekira pukul 09.20 WITA.
"Yang saya harap ada petugas dari Dinas Kesehatan datang menjenguk dan minta maaf, utamanya petugas yang suntik vaksin saya saat itu, kalau tidak salah ingat namanya Nurul Hidayah, kalau salah saya mohon maaf, saya harap ada itikad baik nya," ujarnya.
"Saya tidak minta biaya pengobatan, saya hanya berharap ada perhatian dari Dinas Kesehatan, datang menanyakan kesehatan dan kabar saya. Namun sejak saya masuk rumah sakit setelah vaksin sampai saat ini orang Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, tidak datang," ujarnya.
Magrifah menyampaikan, nanti setelah kasus nya viral, barulah Kepala Puskesmas Bua datang menjenguk nya, Rabu sore lalu.
"Yang saya harap, orang dinas, utamanya yang suntik vaksin saya. Saya sangat sayangkan, karena sebelum vaksin, dua kali saya sampaikan, jika saya ada riwayat Jantung , bahkan saya bawa rujukan berobat dari dokter ahli jantung dan penyakit dalam, tetapi tetap dia minta saya untuk vaksin," katanya.
tulis komentar anda