Selamat! Tutup Tahun Tulangbawang Diganjar Penghargaan dari Gubernur Ari Suryanto

Jum'at, 31 Desember 2021 - 14:31 WIB
Kondisi gagal pada tumbuh anak balita tersebut disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi kembali.

Fatoni menjelaskan, angka stunting di Tulangbawang dalam beberapa tahun terakhir selalu mengalami penurunan.

Berdasarkan riset Kesehatan Dasar 2018, angka stunting di Tulangbawang mencapai 32,49 persen. Pada 2019, berdasarkan studi status gizi balita Indonesia, angka stunting kembali mengalami penurunan menjadi 15,39 persen. Sementara, pada tahun 2020 berdasarkan giat gerebek stunting angka stunting di Tulangbawang turun menjadi 11,17 persen.

“Alhamdulillah Tahun 2021 turun lagi menjadi 9,5 persen. Angka tersebut menjadi yang terendah di Provinsi Lampung dan masuk 10 besar Nasional,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan.

Menurutnya, turunnya angka stunting di Tulangbawang bukan kebetulan. Namun telah ditentukan dalam rencana pemerintah jangka menengah daerah (RPJMD) Tahun 2018-2022 yang tertuang dalam 25 program unggulan Bergerak Melayani Warga (BMW).

“Turunnya angka stunting di Tulangbawang menunjukkan bahwa komitmen dari berbagai pihak sudah berjalan dengan baik dan berjalannya 25 program unggulan Bupati Tulangbawang,” tandasnya.

Penurunan stunting sendiri dapat dilakukan melalui dua intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung.
(atk)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content