Puluhan Pemudik dari Jakarta dan Batam Dikarantina di Tulang Bawang

Jum'at, 08 Mei 2020 - 00:34 WIB
loading...
Puluhan Pemudik dari Jakarta dan Batam Dikarantina di Tulang Bawang
Petugas mengawasi pemudik yang menjalani karantina di Balai Desa Pangung Mulya, Kecamatan Rawa Pitu, Tulang Bawang, Lampung. Foto: Supriyadi/iNews TV
A A A
TULANG BAWANG - Meski pemerintah sudah melarang mudik, tetap saja ada perantau yang berhasil lolos. Tak mau ambil risiko, pemerintah daerah pun bertindak tegas menjalankan protokol Covid-19.

Sebanyak 15 warga Kampung Pangung Mulya, Kecamatan Rawa Pitu, Tulang Bawang, Lampung, harus menjalani karantina saat tiba di kampung halaman. Belasan warga yang baru saja pulang dari Jakarta dan Kepulauan Riau (Batam). Selain mereka, terdapat 46 warga perantau yang sebelumnya sudah menjalai karantina.

Saat tiba di kampung halaman, mereka langsung mendapat pengawalan ketat dari tim medis. Mereka selanjutnya dilakukan karantina atau isolasi di tempat yang sudah disediakan oleh petugas di gedung Balai Desa.

Dalam menjalani karantina, mereka diawasi oleh tim medis, aparatur desa, serta aparat TNI-Polri. Warga perantau yang menjalani karantina mandiri ini mayoritas bekerja sebagai pekerja rumah tangga dan buruh pabrik di wilayah Jakarta dan Batam.

Kepala Desa Pangung Mulyo, Dewa Alit mengatakan, karantina atau isolasi mendiri ini dilakukan selain untuk pencegahan Covid-19, juga bertujuan agar warga setempat tidak panik dengan kedatangan mereka.

“Hal ini sesuai dengan kesepakatan musyawarah bersama antara pak Camat, Babinsa, dan Kapolsek, bahwa apabila ada masyarakat yang datang dari Jakarta, diisolasi mandiri di Balai Desa,” ujarnya, Kamis (7/5/2020).

Selama dikarantina, pihak desa menyediakan sembako untuk dimasak sendiri di Balai Desa. Mereka juga terus dipantau setiap hari. “Mereka kami cek setiap hari. Mereka di sini melakukan kegiatan seperti olahraga dua kali sehari,” ucapnya.

Nur Laila, salah satu pemudik yang diisolasi mengaku sudah dua hari menjalani karantina. Dia mengaku tidak ada masalah selama karantina, karena semua kebutuhan terpenuhu. “Saya datang dari Jakarta karena pengen pulang kampong. Kami di sini baik-baik saja,” tukasnya.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1473 seconds (0.1#10.140)