Pesona Ratu Harisbaya, Pemicu Perang Dahsyat Kerajaan Cirebon Melawan Sumedang

Senin, 27 Desember 2021 - 05:44 WIB
Tapi cinta rupanya buta, Geusun Ulun merasa gelisah, dalam fikirnya terbayang permintaan Harisbaya yang diringi linangan air mata itu, ia pun kemudian mendiskusikan dengan Senopatinya Jayaperkasa tentang duduk persoalan permintaan Harisbaya itu.

Anehnya Jayaperkasa justru menyambut baik, bahkan ia menganjurkan agar Rajanya membawa lari Ratu Harisbaya ke Sumedang. Mendapati anjuran Senopatih kepercayaanya itu maka semakin butalah cinta Geusun Ulun terhadap Harisbaya.

Jayaperkasa adalah Senopati Kerajaan Sumedang, ia merupakan mantan pembesar Kerajaan Pajajaran yang dahulu merupakan bagian dari tim pengantar mahkota Bhinokasih Kerajan Pajajaran selepas kerajaan itu ditaklukan Cirebon dan Banten.

Kerajaan Sumedang ini merupakan pewaris Kerajaan Pajajaran setelah keruntuhanya, karena Raja Pajajaran terakhir sebelum ditaklukan Cirebon dan Banten menunjuk Sumedang Larang sebagai pewaris sahnya, sebab itulah Raja Pajajaran mengirimkan mahkotanya ke Sumedang Larang

Jayaperkasa menghendaki perang dengan Cirebon, sebab baginya Cirebon harus kembali dikuasai, apalagi waktu itu Cirebon dianggapnya lemah karena sekutunya Pajang telah menghadapi masalah pemberontakan Mataram di dalam negerinya. Sebab itulah dia memanfaatkan cinta buta Rajanya untuk memantik peperangan dengan Cirebon.

Singkat Cerita, Geusun Ulun bersama senopatihnya kemudian membawa lari Harisbaya, menuju Sumedang. Seluruh penghuni istana bahkan rakyat Cirebon pun kemudian geger, sebab istri Rajanya dibawa lari Raja dari Kerajaan lain.

Selepas dibawa larinya Harisbaya ke Sumedang, kemudian Panembahan Ratu memproklamirkan perang. Jayaperkasa menyambut dengan suka cita pengumuman perang itu, sebab begitulah kehendaknya. Baca: Dyah Pitaloka Citraresmi dan Tudingan Penyebab Perang Bubat Melawan Majapahit.

Perang kemudian meletus, Cirebon kemudian mengirimkan tentaranya untuk menggempur Sumedang, dengan semangat berapi-api Patih Jayaperkasa melawan gempuran-gempuran Cirebon. Perang sengit antar dua kerajaan tetangga ini baru Reda setelah Cirebon berhasil menawaskan Patih Jayaperkasa.

Selepas meninggalnya Jayaperkasa rupanya kemudian disepakati kesepakatan damai antara kedua kerajaan, hal tersebut dimungkinkan timbul karena kesadaraan dari pejabat-pejabat tinggi di Kerajaan Sumedang, sebab tidak semuanya para pejabat tinggi Sumedang setuju dengan tindakan Jayaperkasa.

Setelah melakukan beberapa perundingan antar kedua kerajaan Islam Sunda ini, dan Panembahan ratu mengetahui jika Harisbaya lah yang meminta dilarikan. Maka untuk kemudian Panembahan Ratu mencerai kan Harisbaya, akan tetapi imbalan dari talaq yang dijatuhkan panembahan Ratu itu harus ditebus oleh Sumedang dengan menyerahkan wilayah Sindangkasih (Kini Kabupaten Majalengka) kedalam kekuasaan Kerajaan Cirebon, Sumedang kemudian menyanggupi.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content