Dyah Pitaloka Citraresmi dan Tudingan Penyebab Perang Bubat Melawan Majapahit

Minggu, 26 Desember 2021 - 06:45 WIB
loading...
Dyah Pitaloka Citraresmi dan Tudingan Penyebab Perang Bubat Melawan Majapahit
Dyah Pitaloka Citraresmi dan tudingan penyebab Perang Bubat melawan Majapahit.Foto/ilustrasi
A A A
Dyah Pitaloka Citraresmi menjadi orang yang paling bersalah usai terjadinya Perang Bubat, antara Kerajaan Majapahit dan Sunda. Tak ayal Dyah Pitaloka akhirnya memutuskan untuk bunuh diri karena seluruh rombongan, termasuk kedua orang tuanya tewas di tangan prajurit Majapahit.

Sosok Dyah Pitaloka memang bisa dikatakan menjadi pihak yang paling disalahkan oleh Kerajaan Sunda. Dyah Pitaloka sebagaimana dikisahkan dari buku "Perang Bubat 1279 Saka: Membongkar Fakta Kerajaan Sunda vs Kerajaan Majapahit" tulisan Sri Wintala Achmad, dituding sebagai biang keladi lantaran keinginannya menikah dengan orang Jawa.

Baca juga: Perang Bubat, Hilangnya Kepercayaan Majapahit dan Retaknya Dwitunggal Hayam Wuruk-Gajah

Kisah ini juga mengkambinghitamkan Dyah Pitaloka Citraresmi digambarkan pada naskah kuno Carita Parahyangan. Dimana dari Carita Parahyangan jelas menuliskan bagaimana Perang Bubat terjadi bukan karena Mahapatih Amangkubhumi Gajah Mada, yang menghendaki Dyah Pitaloka Citraresmi diserahkan oleh Maharaja Linggabuana Wisesa sebagai tanda takluk Sunda pada Majapahit, melainkan karena Dyah Pitaloka sendiri.

Carita Parahyangan karya Pangeran Wangsakerta dari Sunda tersebut menegaskan bahwa timbulnya Perang Bubat, karena Dyah Pitaloka lebih memilih orang Jawa menjadi suaminya daripada orang Sunda. Padahal kala itu, beberapa pria dari Sunda konon dikabarkan hendak meminangnya.

Carita Parahyangan juga menyatakan itu merupakan kutukan bagi Prabu Wangi. Pendapat tersebut berdasarkan pernyataan Carita Parahyangan di naskahnya. "Manak deui Prebu Maharaja, lawasniya ratu tujuh tahun, kena kawaba ku kalawisaya, kabancana ku seuweu dimanten, ngaran Tohaaan. Mundut agung dipipanumbasna. Urang reya sangkan nu angkat ka Jawa, mumul nu lakian di Sunda. Pan prangrang di Majapahit.

Baca juga: Untung Suropati dan Perlawanan Terhadap VOC: Tewasnya Kapten Tack

Terlihat jelas Carita Parahyangan merupakan naskah asli Sunda menyalahkan Dyah Pitaloka Citraresmi sendiri ketimbang Mahapatih Amangkubhumi Gajah Mada. Dikarenakan pilihan Dyah Pitaloka Citraresmi hanya mau menikah dengan orang Jawa itulah yang menjadi pemicu awal timbulnya Perang Bubat. Selain itu, timbulnya Perang Bubat karena kutukan yang harus diterima oleh Prabu Wangi.

Pemicu timbulnya perihal Perang Bubat sebagaimana dikisahkan dalam Carita Parahyangan tersebut berbeda dengan Kidung Sunda, Kidung Sundayana, dan Serat Pararaton. Dimana ketiga naskah tersebut yang dibuat di Jawa, justru mengkambinghitamkan Mahapatih Gajah Mada.

Dari perbedaan tokoh yakni Dyah Pitaloka Citraresmi atau Mahapatih Amangkubhumi Gajah Mada yang merupakan pemicu timbulnya Perang Bubat tersebut memunculkan suatu interpretasi bahwa politik devide at impera, dari kaum kolonial sangat cerdik dan brilian.

Mengingat dengan membaca Carita Parahyangan yang dibandingkan dengan Kidung Sunda. Kidung Sundayana. Dan Serat Pararaton justru berpotensi menimbulkan perselisihan generasi Sunda, Jawa Barat dengan generasi Majapahit, Jawa Timur, sejak masa penulisan pada abad ke-16 hingga sekarang.

Di samping berpotensi menimbulkan kebencian masyarakat Jawa Barat atau Jawa Timur kepada leluhurnya sendiri. Mengacu analisa dari para sejarawan, maka Carita Parahyangan tidak ubah dengan Kidung Sunda, Kidung Sundayana atau Serat Pararaton, di mana tidak bisa diandalkan sebagai sumber di dalam memutuskan bahwa Perang Bubat benar-benar terjadi. Mengingat naskah - naskah tersebut cenderung sebagai fiksi sejarah yang diduga saran dengan kepentingan politis dari kaum kolonial.

Tetapi kehadiran Carita Parahyangan ini tetap bisa dihargai sebagai karya sastra yang melukiskan tentang Kerajaan Sunda dan berbagai hal yang melingkupinya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1049 seconds (0.1#10.140)