Baliho Puan Bertebaran di Pengungsian Letusan Semeru, Ada Apa?
Kamis, 23 Desember 2021 - 12:29 WIB
LUMAJANG - Melintasi jalan menuju posko pengungsian letusan Gunung Semeru, di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, ada pemandangan yang menggelitik. Baliho politisi PDIP, Puan Maharani bertebaran di sepanjang jalan tersebut.
Baliho berukuran 3 x 2 meter bergambar Ketua DPR, Puan Maharani lengkap dengan kata-kata mutiaranya, nampak memadati jalan desa sepanjang 2 km menuju posko pengungsian letusan Gunung Semeru. Bahkan, baliho itu juga tertancap di depan posko pengungsian.
Keberadaan baliho Puan Maharani dengan kata-kata mutiara "Tangismu tangisku, ceriamu ceriaku, saatnya bangkit menatap masa depan," tersebut, mendapat beragam tanggapan dari masyarakat setempat dan juga para pengungsi.
Tak sedikit dari mereka yang menyayangkan keberadaan puluhan baliho yang ditempatkan di lokasi bencana dan pengungsian ini. Meski tidak mengganggu secara langsung, namun keberadaan puluhan baliho Puan Maharani ini dinilai tidak pantas, dan tidak etis.
Salah satu pengungsi, Suliyanto mengaku tidak mengetahui adanya baliho-baliho tersebut. Saat ini dirinya masih berkabung, karena kehilangan anggota keluarga dan tempat tinggal akibat bencana erupsi Gunung Semeru.
Puluhan baliho Puan Maharani yang berjejer di jalan menuju posko pengungsian Desa Penanggal ini, diduga dipasang oleh relawan Puan Maharani beberapa hari sebelum kunjungan Puan Maharani ke lokasi bencana pada Senin (20/12/2021).
Baca Juga
Baliho berukuran 3 x 2 meter bergambar Ketua DPR, Puan Maharani lengkap dengan kata-kata mutiaranya, nampak memadati jalan desa sepanjang 2 km menuju posko pengungsian letusan Gunung Semeru. Bahkan, baliho itu juga tertancap di depan posko pengungsian.
Keberadaan baliho Puan Maharani dengan kata-kata mutiara "Tangismu tangisku, ceriamu ceriaku, saatnya bangkit menatap masa depan," tersebut, mendapat beragam tanggapan dari masyarakat setempat dan juga para pengungsi.
Baca Juga
Tak sedikit dari mereka yang menyayangkan keberadaan puluhan baliho yang ditempatkan di lokasi bencana dan pengungsian ini. Meski tidak mengganggu secara langsung, namun keberadaan puluhan baliho Puan Maharani ini dinilai tidak pantas, dan tidak etis.
Salah satu pengungsi, Suliyanto mengaku tidak mengetahui adanya baliho-baliho tersebut. Saat ini dirinya masih berkabung, karena kehilangan anggota keluarga dan tempat tinggal akibat bencana erupsi Gunung Semeru.
Baca Juga
Puluhan baliho Puan Maharani yang berjejer di jalan menuju posko pengungsian Desa Penanggal ini, diduga dipasang oleh relawan Puan Maharani beberapa hari sebelum kunjungan Puan Maharani ke lokasi bencana pada Senin (20/12/2021).
(eyt)
tulis komentar anda