Kawasan Konservasi Penyu di Sambas Dikirimi Sampah Impor dari China hingga Jepang

Sabtu, 18 Desember 2021 - 15:18 WIB
Sampah impor dari China hingga Jepang kotori kawasan konservasi Penyu di Sambas. Foto: Uun/MNC Media
SAMBAS - Kawasan konservasi Penyu di sepanjang Pantai Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, dicemari sampah impor luar negeri. Akibatnya, ratusan penyu hijau dan penyu belimbing enggan mendarat di pantai.

Pengelola Kawasan Konservasi Penyu Pantai Paloh, Jefridan mengatakan, pencemaran ini sudah terjadi sejak setahun belakangan. Sampah impor itu terdiri dari botol plastik, hingga sampah kapal nelayan.

"Sampah itu berasal dari negara-negara tetangga. Di antaranya dari negara Thailand, Malaysia, Filipina, China, bahkan Jepang. Akibatnya, penyu tidak mau mendarat di pantai dan bertelur," katanya, Sabtu (18/12/2021).





Para relawan dari Pokmaswas Kambau Borneo pun setiap hari melakukan pembersihan di sekitar pantai. Meski begitu, sampah impor luar negeri tetap saja dikirimkan terbawa ombak besar dari laut Natuna Utara.

"Sampah ini membuat induk penyu hijau dan belimbing yang hendak bertelur dan berkembang biak di wilayah konservasi Pantai Paloh enggan naik ke pantai. Mohon pemerintah memberikan solusi," pungkasnya.
(hsk)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content