6 Lembar Amanat Prabu Guru Darmasiksa Pegangan Hidup di Tatar Sunda

Sabtu, 27 November 2021 - 08:11 WIB
Amanat Prabu Guru Darmasiksa merupakan dasar ajaran hidup berupa sejumlah nasihat, yang ditulis pada daun nipah sebanyak 6 lembar. Foto/kairaga.com
AMANAT Prabu Guru Darmasiksa sangat dikenal yang hingga kini masih jadi pegangan hidup dan diteruskan oleh masyarakat, terutama di kawasan tatar Sunda. Sosok Raja Kerajaan Sunda ini memerintah antara 1.175 hingga 1.297 Masehi. Istananya saat itu berada di Saunggalah I, Kuningan, Kuningan. Wilayahnya kekuasaannya termasuk Galuh dan Galunggung.

Prabu Guru Darmasiksa naik tahta menggantikan ayahnya, Prabu Darmakusuma yang memerintah pada 1157-1175 Masehi. Dalam silsilah dari keturunan ayahnya, Prabu Guru Darmasiksa merupakan cucu Batari Hyang Janapati penguasa Kerajaan Galunggung.

Sedangkan dari silsilah ibunya, Ratna Wisesa, Prabu Guru Darmasiksa merupakan cucu Rakeyan Jayagiri Prabu Menakluhur, penguasa Kerajaan Sunda Galuh yang memerintah pada 1155-1157 Masehi.

Saat naik tahta, Prabu Guru Darmasiksa memperoleh gelar Prabu Guru Darmasiksa Paramarta Sang Mahapurusa atau Sang Prabu Sanghyang Wisnu.

Prabu Guru Darmasiksa setelah naik tahta memutuskan pindah ke Saunggalah II yang berada di kaki Gunung Galunggung, Tasikmalaya. Kemudian Sang Prabu pindah lagi ke Pakuan, Bogor yang akhirnya menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Sunda Galuh pada 1.187 Masehi.



Saat memerintah, Prabu Guru Darmasiksa meletakkan dasar ajaran hidup berupa sejumlah nasihat, yang ditulis pada daun nipah sebanyak 6 lembar. Naskah yang disebut Amanat Galunggung atau naskah Ciburuy atau Kropak No 632 itu terdiri atas 12 halaman.



Amanat Prabu Guru Darmasiksa ditulis pada daun nipah sebanyak 6 lembar. Foto/kairaga.com

Nasehat dan ajaran hidup yang disampaikan Prabu Guru Darmasiksa yang kemudian lebih dikenal sebagai Amanat Pabu Guru Darmasiksa ditulis dengan aksara Sunda Kuno.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More