Serahkan Tagihan Proyek, Karyawan Kontraktor Babak Belur Digebuki Satpam
Jum'at, 12 November 2021 - 17:21 WIB
BALIKPAPAK - Apes! Seorang staf perusahaan kontraktor diduga dianiaya oleh seorang satpam di kantor Dinas Pekerjaan Umum di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) saat hendak menyerahkan secarik tagihan, Selasa 9 November 2021 lalu.
Dugaan aksi pemukulan terhadap korban, Anhar Arianda Batubara (22) ini bahkan terekam kamera pemantau CCTV. Korban yang tak terima telah melaporkan kasus tersebut ke Polresta Balikpapan.
Dalam rekaman CCTV itu, tampak beberapa sekuriti memukuli korban. Bahkan ada sosok ibu-ibu yang berusaha melerai, namun pemukulan itu masih terus berlanjut.
"Tugasnya dia (korban) sudah jelas. Bukan mau main-main, tapi mau minta tanda tangan di berkas yang sudah dibawa itu. Saya langsung bawa korban ke Polres bikin laporan. Malamnya baru keluar hasil visumnya," terang Iwan Setiawan, mewakili penanggungjawab perusahaan.
Iwan menerangkan, laporan tersebut dilakukukan pihaknya buntut dari sikap perusahaan yang tidak terima stafnya dianiaya.
"Staf saya itu memang tugasnya penagihan, administrasi. Babak belur dia dikejar sampai lampu merah Dome," ujar Iwan saat melapor di Polresta Balikpapan.
Berdasarkan keterangan korban, saat itu bermaksud mengejar tanda tangan salah satu pejabat terkait tagihan proyek pengerjaan drainase di sekitaran Batu Ampar, Balikpapan Utara senilai sekitar Rp180 juta yang sudah rampung sejak tanggal 12 Oktober 2021 lalu melalui skema Penunjukan Langsung (PL). Namun pejabat PU yang dimaksud tidak ada.
"Sekuriti itu pernah ditanya sama staf saya ini (korban) Kabid Pengairan Dinas PU dijawab enggak ada. Padahal temannya (satpam) itu sudah naik sebelumnya (ke lantai dua) menemui Pak Rahmad," jelasnya.
Dugaan aksi pemukulan terhadap korban, Anhar Arianda Batubara (22) ini bahkan terekam kamera pemantau CCTV. Korban yang tak terima telah melaporkan kasus tersebut ke Polresta Balikpapan.
Dalam rekaman CCTV itu, tampak beberapa sekuriti memukuli korban. Bahkan ada sosok ibu-ibu yang berusaha melerai, namun pemukulan itu masih terus berlanjut.
"Tugasnya dia (korban) sudah jelas. Bukan mau main-main, tapi mau minta tanda tangan di berkas yang sudah dibawa itu. Saya langsung bawa korban ke Polres bikin laporan. Malamnya baru keluar hasil visumnya," terang Iwan Setiawan, mewakili penanggungjawab perusahaan.
Iwan menerangkan, laporan tersebut dilakukukan pihaknya buntut dari sikap perusahaan yang tidak terima stafnya dianiaya.
"Staf saya itu memang tugasnya penagihan, administrasi. Babak belur dia dikejar sampai lampu merah Dome," ujar Iwan saat melapor di Polresta Balikpapan.
Baca Juga
Berdasarkan keterangan korban, saat itu bermaksud mengejar tanda tangan salah satu pejabat terkait tagihan proyek pengerjaan drainase di sekitaran Batu Ampar, Balikpapan Utara senilai sekitar Rp180 juta yang sudah rampung sejak tanggal 12 Oktober 2021 lalu melalui skema Penunjukan Langsung (PL). Namun pejabat PU yang dimaksud tidak ada.
"Sekuriti itu pernah ditanya sama staf saya ini (korban) Kabid Pengairan Dinas PU dijawab enggak ada. Padahal temannya (satpam) itu sudah naik sebelumnya (ke lantai dua) menemui Pak Rahmad," jelasnya.
tulis komentar anda