Masjid di Kota Bandung Gelar Salat Jumat, Jumlah Jamaah Dibatasi 50%

Jum'at, 05 Juni 2020 - 14:00 WIB
Salat Jumat di Masjid Pusdai Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/6/2020). SINDOnews/Agus Warsudi
BANDUNG - Sejumlah masjid di Kota Bandung kembali menggelar salat Jumat setelah hampir tiga bulan ditiadakan akibat pandemi virus Corona atau COVID-19. Masjid besar yang menggelar salat Jumat, di antaranya Masjid Al Ukhuwah di Jalan Wastukancana dan Masjid Pusdai Jabar di Jalan Diponegoro, Kota Bandung.

Begitu juga masjid-masjid kecil, seperti Masjid As Syuhada di Jalan Nias dan Masjid Diklat PU di Jalan Jawa juga menggelar salat Jumat dengan jumlah jamaah terbatas. Untuk menampung jamaah dengan tetap menerapkan jaga jarak fisik dan sosial, dewan kemakmuran masjid memasang tenda dan membatasi jarak antarjamaah minimal 1 meter. (Baca juga; Salat Berjamaah di Masjid Agung Bandung, Patuhi Sejumlah Aturan Ini )

Sekretaris DKM Pusdai Provinsi Jabar Fathurrahman mengatakan, jumlah jamaah yang salat Jumat dibatasi hanya 50% dari total kapasitas, sesuai kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. "Sebetulnya dengan pola disilang-silang itu sudah membatasi jamaah sekitar 50%. Tapi di belakang masih kosong ya tadi hanya terisi sekitar 25 sampai 30%," kata Faturahman di Masjid Pusdai, Jumat (5/6/2020).





Bagi jamaah yang datang setelah khutbah dimulai, ujar dia, dipersilakan salat di selasar dan halaman masjid. Meski begitu, petugas masjid tetap memberlakukan protokol kesehatan di luar masjid dengan mengatur jarak minimal 1 meter antarjamaah.

"Yang di luar itu dipersilakan salat di selasar, tapi tetap menerapkan protokol. Jadi silakan mau mengambil posisi di mana saja," ujarnya. (Baca juga; Seluruh Masjid di Depok Dibuka Kembali, Warga Bisa Laksanakan Salat Jumat )

Faturraan menuturkan,, Masjid Pusdai Jabat dapat menampung sekitar 4.600 jamaah. Namun dengan adanya pembatasan, jumlah jamaah salat Jumat di dalam masjid hanya sekitar 1.000 orang.

"Sampai 4.600 orang, atas bawah itu. Di bawah sekitar 4.000 orang. Tadi (jamaah salat Jumat di dalam masjid) sekitar 1.000 orang mungkin ada," tutur Faturrahman.



Di Masjid Pusdai, ungkap Faturrahman, hanya dua pintu masuk yang dibuka. Sedangkan pada hari-hari biasa, sebelum wabah COVID-19, terdapat enam pintu dibuka untuk mempersilakan jamaah masuk ke masjid guna melaksanakan salat Jumat. Setiap jamaah yang masuk di dua pintu tersebut, diperiksa suhu tubuhnya dan tangan mereka disemprot cairan hand sanitizer oleh petugas DKM.

Menurut Fathurrahman, meski telah menggelar salat Jumat, DKM Pusdai Jabar belum menyelenggarakan kajian-kajian di luar kegiatan ibadah salat. DKM masih perlu memastikan terlebih dulu status keamanan kesehatan di masa pandemi COVID-19 ini.

"Karena kondisi belum memungkinkan, belum ada kajian-kajian majelis taklim. Kalau pemerintah menyatakan pandemi ini usai, baru bisa. Kalau kami belum dulu, kami kaji dulu. Kalau bisa, baru kami lakukan," katanya.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content